Kata Kunci: Metrik Bitcoin Glassnode, pasar bearish Bitcoin 2022, tekanan pembeli Bitcoin, pasokan yang dipegang dalam kerugian, analisis kripto onchain
Perusahaan analitik blockchain Glassnode telah mengeluarkan laporan peringatan, menyoroti bahwa beberapa metrik onchain Bitcoin mencerminkan kondisi dari awal pasar bearish 2022. Indikator utama termasuk peningkatan tekanan di antara pembeli utama dan peningkatan signifikan dalam pasokan Bitcoin yang dipegang dalam kerugian, menimbulkan kekhawatiran tentang potensi penurunan pasar.
Temuan Utama Glassnode
Dalam analisis terbarunya, Glassnode memeriksa data onchain—metrik yang diperoleh langsung dari blockchain Bitcoin—untuk menilai kesehatan pasar. Perusahaan tersebut mencatat "tekanan pembeli utama yang meningkat," yang mengacu pada peningkatan tekanan penjualan dari pemegang besar (whale) yang membeli pada harga lebih tinggi dan sekarang menghadapi kerugian yang belum terealisasi. Selain itu, ada "kenaikan tajam dalam pasokan yang dipegang dalam kerugian," di mana sebagian besar pasokan Bitcoin yang beredar berada di bawah air, artinya pemegang memperolehnya pada harga di atas nilai pasar saat ini.
Pola-pola ini sangat mirip dengan yang diamati pada awal 2022, tepat sebelum harga Bitcoin anjlok dari sekitar $40.000 menjadi di bawah $20.000 di tengah tekanan ekonomi yang lebih luas seperti inflasi dan kenaikan suku bunga. Laporan Glassnode menunjukkan bahwa metrik seperti itu sering mendahului fase kapitulasi, di mana tangan lemah menjual, memperburuk penurunan.
Konteks dan Implikasi
Pasar bearish 2022 dipicu oleh faktor-faktor termasuk keruntuhan Terra-Luna, skandal FTX, dan kebijakan Federal Reserve yang agresif. Saat ini, dengan Bitcoin diperdagangkan mendekati $60.000 setelah tahun yang bergejolak, sinyal-sinyal yang bergema ini dapat menunjukkan kerentanan. Misalnya, persentase pasokan dalam kerugian telah melonjak ke level yang tidak terlihat sejak pertengahan 2022, menurut data Glassnode, yang berpotensi menandakan kapitulasi investor.
Analis kripto memperhatikan hal ini. "Kesamaan onchain ini adalah tanda bahaya, mengingatkan kita bahwa sejarah dapat berulang dalam siklus kripto," kata Philip Swift, pendiri LookIntoBitcoin, yang menggunakan metrik serupa. Tekanan pembeli yang meningkat mungkin menyebabkan likuidasi paksa, terutama jika hambatan makroekonomi seperti ketakutan resesi meningkat.
Namun, tidak semua pandangan bearish. Beberapa berpendapat bahwa fundamental Bitcoin, seperti arus masuk ETF dan efek halving, dapat mengurangi pengulangan penuh tahun 2022. Meski demikian, laporan tersebut menyarankan kehati-hatian, karena metrik onchain secara historis telah menjadi prediktor pergeseran pasar yang andal.
Reaksi Pasar dan Saran
Setelah laporan tersebut, harga Bitcoin sedikit turun, dengan volume perdagangan melonjak saat trader mencerna data. Bagi investor, memantau metrik ini melalui alat seperti Glassnode bisa sangat penting. Jika pola berlanjut, ini mungkin menandakan peluang pembelian pada level yang lebih rendah atau waktu untuk melindungi posisi.
Seiring evolusi pasar kripto, wawasan Glassnode menekankan nilai analisis onchain dalam menavigasi volatilitas. Untuk informasi lebih lanjut tentang tekanan pembeli Bitcoin atau perbandingan pasar bearish 2022, tetap update dengan liputan analitik kripto kami. Ingat, kinerja masa lalu tidak menunjukkan hasil masa depan—lakukan penelitian menyeluruh sebelum berinvestasi.

