Kepemilikan pemerintah Saudi di konglomerat konstruksi Binladin Group dilaporkan akan meningkat lebih dari dua kali lipat setelah pemegang saham menyetujui kesepakatan konversi utang.
Menyusul rapat umum luar biasa yang diadakan pada hari Minggu, kepemilikan kementerian keuangan akan meningkat menjadi 86 persen dari 36 persen, lapor Asharq News.
Al Istedamah Holding yang didukung negara memiliki saham tersebut. Binladin Group adalah perusahaan swasta yang dimiliki oleh keluarga Bin Ladin sejak didirikan pada tahun 1930-an.
Struktur kepemilikan baru diharapkan dapat memperkuat keuangan Binladin International dan mendukung rencana ekspansinya.
Kementerian keuangan meluncurkan program dukungan pada pertengahan 2024, memberikan pinjaman kepada perusahaan untuk melunasi utang bank.
Restrukturisasi Binladin bertujuan untuk melindungi ribuan pekerjaan dan mencegah efek domino potensial pada sektor perbankan, kata laporan tersebut.
Perusahaan konstruksi tersebut telah mengerjakan beberapa proyek infrastruktur besar dan situs suci di Mekah dan Madinah.
Pada April 2020, Bloomberg melaporkan bahwa perusahaan tersebut tengah berupaya merestrukturisasi utang yang diperkirakan sebesar $15 miliar.
Binladin kehilangan popularitas setelah sebuah derek runtuh di Mekah selama musim Haji pada tahun 2015, menewaskan 118 orang.
Bank investasi berbasis AS, Houlihan Lokey, memberikan konsultasi kepada grup tersebut mengenai restrukturisasinya.


