Mubadala Energy UEA dan PLN Energi Primer Indonesia, anak perusahaan dari perusahaan utilitas milik negara PLN, telah menandatangani kesepakatan "heads of agreement" untuk pasokan gas dari lapangan di Laut Andaman.
Kesepakatan semacam ini bersifat tidak mengikat dan menguraikan ketentuan-ketentuan utama dari perjanjian yang diusulkan.
Unit yang sepenuhnya dimiliki oleh Mubadala akan memasok gas ke provinsi Sumatera Utara dan Aceh Indonesia dari lapangan gas Tangkulo, 65km dari pantai utara Pulau Sumatera, kata perusahaan-perusahaan tersebut dalam pernyataan bersama.
Abdulla Bu Ali, direktur utama Mubadala Energy Indonesia, mengatakan kesepakatan dengan PLN bertujuan untuk memenuhi permintaan domestik dan memperkuat keamanan energi Indonesia.
Sektor energi Indonesia, khususnya listrik, diperkirakan akan tumbuh dengan rata-rata tahunan 5,3 persen hingga 2034, yang memerlukan pengembangan infrastruktur dan diversifikasi sumber pasokan untuk memastikan keamanan jangka panjang.
Rakhmad Dewanto, CEO PLN Energi Primer Indonesia, mengatakan kesepakatan tersebut merupakan bagian dari pengembangan portofolio pasokan gas untuk mendukung keamanan energi dan transisi energi Indonesia.
Portofolio Mubadala Energy terdiri dari 70 persen gas, dengan kapasitas produksi lebih dari 450.000 barel setara minyak per hari di 11 negara, menurut situs web perusahaan.


