Robinhood Markets telah mengumumkan dua akuisisi penting, menandai masuknya secara resmi ke pasar Indonesia. Perusahaan jasa keuangan Amerika ini telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi perusahaan pialang Indonesia Buana Capital dan trader kripto berlisensi OKJ PT Pedagang Aset Kripto.
Diumumkan pada hari Senin, langkah ini memperluas kehadiran Robinhood di salah satu pasar kripto terkemuka di kawasan Asia Tenggara.
"Indonesia mewakili pasar perdagangan yang berkembang pesat, menjadikannya tempat yang menarik untuk melanjutkan misi Robinhood dalam mendemokratisasi keuangan untuk semua," kata Patrick Chan, Kepala Asia di Robinhood.
Selain itu, Pieter Tanuri, pemilik mayoritas di Buana Capital dan PT Pedagang Aset Kripto, akan berperan sebagai penasihat strategis untuk Robinhood.
Namun, perusahaan tidak mengungkapkan harga kesepakatan, yang diperkirakan akan selesai pada semester pertama 2026, lapor Reuters.
Indonesia adalah rumah bagi sekitar 17 juta pedagang kripto dan memiliki lebih dari 19 juta investor pasar modal, menurut laporan terbaru.
Selain itu, Chainalysis menempatkan Indonesia sebagai pasar kripto global terkemuka, menempatkannya di posisi ke-7 di dunia dan ke-1 di Asia Tenggara untuk adopsi kripto dalam indeks 2025.
Lebih lanjut, laporan Bank Dunia tentang Global Findex 2025 mencatat bahwa kepemilikan rekening keuangan di Indonesia telah meningkat dari sekitar 20% orang dewasa pada 2011 menjadi sekitar 60% pada 2024.
Dengan ekspansi ini, Robinhood bertujuan untuk membawa layanan perdagangan kriptonya ke Indonesia.
"Kami berharap dapat membawa layanan inovatif yang sama kepada masyarakat Indonesia yang telah mendapatkan kepercayaan dari pelanggan Robinhood secara global," tambah Patrick Chan.
Negara ini baru-baru ini memperketat cengkeramannya pada perdagangan kripto dengan perombakan pajak, mengenakan platform luar negeri dengan kenaikan tarif lima kali lipat.
Selain itu, operasi penambangan kripto melihat tarif PPN berlipat ganda dari 1,1% menjadi 2,2%, bersama dengan peningkatan pajak atas penjualan kripto domestik dan transaksi pertukaran luar negeri secara terpisah.
Pemerintah Indonesia juga sedang mengeksplorasi Bitcoin sebagai aset cadangan untuk menguntungkan stabilitas keuangan jangka panjang negara.


