Ekonomi Filipina diperkirakan akan tumbuh di bawah target hingga tahun depan, menyusul perlambatan baru-baru ini pada kuartal ketiga, kata Dana Moneter Internasional (IMF).
Dalam pernyataan untuk Konsultasi Pasal IV dengan Filipina, IMF memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk Filipina menjadi 5,1% untuk 2025 dari 5,4% sebelumnya. IMF juga menurunkan proyeksi pertumbuhan untuk Filipina menjadi 5,6% untuk 2026 dari 5,7% sebelumnya.
Jika kedua proyeksi tersebut terbukti benar, Filipina akan gagal mencapai target pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) untuk tahun keempat berturut-turut. Pemerintah Nasional menargetkan pertumbuhan 5,5%-6,5% pada 2025 dan 6%-7% pada 2026.
"Pertumbuhan Filipina diperkirakan akan melambat menjadi 5,1% pada 2025 karena peningkatan tarif membebani ekspor dan investasi, sebelum meningkat secara moderat menjadi 5,6% pada 2026, revisi penurunan relatif terhadap perkiraan sebelumnya karena perlambatan yang lebih tajam dari yang diperkirakan pada (kuartal ketiga)," kata IMF dalam pernyataan pada hari Senin.
IMF juga merevisi perkiraan inflasi untuk tahun ini menjadi 1,7% dari 1,6% dan untuk tahun depan menjadi 2,8% dari 2,6%.
"Inflasi menurun di tengah sikap kebijakan moneter yang ketat dan upaya bersama oleh pemerintah untuk menurunkan harga pangan," katanya. "Inflasi diproyeksikan rata-rata 1,7% pada 2025 kemudian naik menjadi 2,8% pada 2026 karena efek dasar negatif berkurang." — Katherine K. Chan


