Seorang trader kripto tanpa sadar mengirim $50 juta USDT ke alamat penipu setelah menyalin alamat yang terkontaminasi dari riwayat transaksi, menyoroti tantangan keamanan yang berkelanjutan dalam pengelolaan dompet pribadi.
Insiden ini menggarisbawahi ancaman yang meningkat dari penipuan address poisoning di ruang kripto, mendorong para trader untuk meningkatkan praktik keamanan dompet dan tetap waspada terhadap aktivitas penipuan semacam itu.
Trader tersebut, yang aktif selama dua tahun, kehilangan 49.999.950 USDT menyusul kesalahan dalam transaksi alamat palsu. Dana ditarik dari Binance dan dikompromikan melalui serangan dust, mengubah riwayat transaksi.
Baik trader maupun penipu tetap tidak disebutkan namanya. Respons langsung termasuk penawaran hadiah $1 juta untuk pemulihan dana dalam waktu 48 jam dan pengajuan laporan kriminal.
Pencurian tersebut menggambarkan kekhawatiran yang meningkat terkait keamanan dompet pribadi. Industri yang terlibat dalam keamanan kripto, seperti perusahaan Scam Sniffer, telah menyoroti skala kerugian $50 juta ini.
Implikasi finansial sangat parah, namun terbatas pada individu. Tidak ada intervensi dari bursa atau badan pengatur yang dicatat, selain pengawasan penegak hukum terhadap dompet peretas.
Scam SnifferPenipuan address poisoning serupa sebelumnya telah mengakibatkan kerugian lebih dari $100 juta pada tahun 2024. Insiden semacam itu tampaknya meningkat, berkorelasi dengan tren yang lebih luas dalam pencurian kripto, dengan total $3,4 miliar sejak awal 2025.
Saran ahli menekankan penggunaan hardware wallet dan memverifikasi alamat lengkap untuk menghindari penipuan ini di masa depan. Terulangnya peristiwa semacam itu menunjukkan kerentanan yang persisten dalam pengelolaan aset kripto pribadi.
| Disclaimer: Informasi di situs web ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan nasihat keuangan atau investasi. Pasar cryptocurrency sangat fluktuatif, dan berinvestasi melibatkan risiko. Selalu lakukan riset Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan. |


