Penurunan tajam pada saldo Fasilitas Reverse Repo (RRP) Federal Reserve menarik perhatian dari para pedagang dan ekonom.
Penyangga likuiditas yang dulunya besar, yang mencapai puncaknya di atas $2,5 triliun pada 2022, kini telah menyusut hampir menjadi nol. Pergeseran ini menandai berakhirnya siklus likuiditas utama yang mendukung pasar keuangan selama era pasca-pandemi.
Analis memperingatkan bahwa pengeringan ini dapat memperketat kondisi pasar dan mempengaruhi baik imbal hasil obligasi maupun arus aset digital.
Fasilitas RRP memungkinkan dana pasar uang untuk menempatkan kelebihan kas semalam di Fed, mendapatkan tingkat bebas risiko.
Namun, seiring dengan meningkatnya penerbitan surat berharga Treasury dan imbal hasil jangka pendek menjadi lebih menarik, modal secara bertahap beralih dari jendela RRP. Menurut data Fed terbaru, penggunaan RRP harian kini berada di bawah $100 miliar, terendah sejak ekspansi program pada 2021.
Sementara itu, Standing Repo Facility (SRF), yang dirancang untuk menyuntikkan likuiditas selama tekanan pendanaan, telah mengalami peningkatan penggunaan. Pembalikan ini menunjukkan bahwa peserta pasar mungkin segera beralih dari menyerap likuiditas menjadi membutuhkannya, dinamika yang tidak terlihat sejak sebelum siklus pengetatan dimulai.
Memudarnya saldo RRP secara efektif menghilangkan bantalan likuiditas yang dulu meredam volatilitas di pasar berisiko.
Dengan lebih sedikit kelebihan kas yang ditempatkan di Fed, likuiditas marjinal mungkin mengalami pengetatan di seluruh aset tradisional dan digital. Bitcoin dan Ethereum, yang sering dipandang sebagai aset sensitif terhadap likuiditas, dapat menghadapi volatilitas yang lebih tinggi seiring dengan pergeseran pola likuiditas institusional.
Namun, beberapa analis berpendapat bahwa transisi ini dapat mendahului perubahan dalam kondisi moneter. Jika tekanan likuiditas meningkat, Fed mungkin menyesuaikan pengetatan kuantitatif (QT) atau beralih ke operasi repo yang ditargetkan untuk menstabilkan pasar pendanaan, langkah yang secara historis telah mendukung aset spekulatif.
Pengamat pasar memandang penipisan RRP sebagai sinyal bahwa QT mungkin mendekati batas praktisnya. Pengurangan neraca Fed telah menguras cadangan mendekati level yang terlihat pada akhir 2019, ketika pasar repo terakhir kali menghadapi tekanan pendanaan akut.
Artikel Fed's Reverse Repo Pool Runs Dry: Is the U.S. Entering a Liquidity Crunch? pertama kali muncul di Blockonomi.


