Seluruh pasar kripto mengalami pendarahan setelah $Bitcoin turun ke $89.300,46, menyeret altcoin ke kerugian dua digit. Jika Bitcoin gagal merebut kembali 90K, analis kini memperingatkan koreksi pasar yang lebih dalam dengan potensi penurunan menuju $82.000.
Grafik harga BTC/USD selama 24 jam terakhir – TradingView
Alasan Crash Kripto: Mengapa Kripto Mengalami Crash
1. Arus Keluar ETF Besar-besaran Memicu Guncangan Likuiditas
Pendorong pertama dan terbesar dari crash kripto adalah $869 juta dalam arus keluar Bitcoin ETF dalam satu hari, dengan $622 juta keluar selama seminggu.
Ini menyebabkan reaksi berantai di seluruh pasar:
- Likuiditas BTC menipis secara dramatis
- Volatilitas melonjak
- Altcoin menjadi lebih rentan terhadap pergerakan tajam
- Institusi menarik kembali eksposur risiko
Karena ETF kini mendominasi struktur pasar, ketika mereka menjual, semua kripto jatuh — bukan hanya Bitcoin.
2. Pemegang Jangka Panjang Menjual 815.000 BTC, Menekan Seluruh Pasar
Pemegang jangka panjang melepaskan 815.000 BTC (~$79B) selama 30 hari terakhir — gelombang penjualan terbesar sejak awal 2024.
Mengapa ini penting bagi kripto:
- "Diamond hands" berubah menjadi penjual menandakan ketidakpastian puncak
- Pasar menyerap pasokan besar dengan cepat → harga turun
- Altcoin mengikuti tren likuiditas BTC dan crash lebih keras
Gelombang pasokan ini tidak hanya menghantam Bitcoin — tetapi juga berdampak pada Ethereum, Solana, XRP, dan setiap altcoin utama.
3. Sentimen Pasar Runtuh Menjadi Ketakutan Ekstrem
Indeks Ketakutan & Keserakahan Bitcoin turun ke Ketakutan Ekstrem, level yang biasanya terkait dengan:
- Penjualan panik
- Likuidasi paksa
- Penurunan tajam dalam valuasi altcoin
- Trader keluar dari posisi untuk menghindari kerugian lebih dalam
Ketika ketakutan melonjak, likuiditas mengering, dan altcoin adalah yang pertama mengalami pendarahan. Keruntuhan sentimen ini mempercepat crash di seluruh kripto.
Sumber: https://cryptoticker.io/en/crypto-crash-reasons-here-is-why-cryptos-are-crashing/



