Dana kekayaan negara Abu Dhabi, ADQ, telah menutup pinjaman berjangka sindikasi senilai $5 miliar dengan lebih dari 30 lembaga keuangan di seluruh Tiongkok Raya, sebuah kesepakatan yang digambarkannya sebagai tonggak sejarah bagi peminjam Timur Tengah di pasar pinjaman Asia.
Fasilitas lima tahun ini, debut ADQ di kawasan tersebut, mengalami oversubscribed lebih dari tiga kali lipat dengan permintaan mencapai $12 miliar, kata dana tersebut dalam sebuah pernyataan.
Transaksi yang awalnya diluncurkan pada $4 miliar, diperbesar menjadi $5 miliar menyusul minat investor yang kuat dari pemberi pinjaman di Tiongkok daratan, Hong Kong, Makau, dan Taiwan.
ADQ memanfaatkan sumber pendanaan internasional baru saat bertransisi dari perusahaan holding yang berfokus domestik menjadi investor yang lebih global.
Didirikan pada 2018 dan berganti merek dari Abu Dhabi Developmental Holding Company pada 2020, ADQ mengelola hampir $300 miliar aset, menjadikannya dana kekayaan negara terbesar ketiga di emirat tersebut setelah Abu Dhabi Investment Authority (Adia) dan Mubadala.
Secara tradisional, ADQ telah membiayai investasinya terutama melalui dividen dan arus kas dari lebih dari 25 perusahaan portofolio yang dimilikinya di berbagai sektor kritis, termasuk energi, utilitas, logistik, makanan, kesehatan, dan real estat.
Pinjaman baru ini akan semakin mendiversifikasi bauran pendanaannya, memperkuat likuiditasnya, dan mendukung strategi investasi jangka menengahnya, kata perusahaan tersebut.
"Hasil ini mencerminkan kepercayaan berkelanjutan pada kekuatan kredit kami, manajemen keuangan yang hati-hati, dan pendekatan pendanaan yang disiplin dan terdiversifikasi yang ADQ kejar dalam semua transaksinya," kata Marcos de Quadros, chief financial officer grup, dalam sebuah pernyataan.
Transaksi tersebut diatur oleh Bank of China (cabang Dubai), DBS Bank, HSBC, Industrial and Commercial Bank of China (cabang Dubai), Standard Chartered Bank (Hong Kong), dan JP Morgan Securities.
Komitmen diamankan dari lebih dari 30 lembaga keuangan terkemuka di kawasan tersebut.
ADQ menjadi semakin aktif secara internasional, baru-baru ini menandatangani kerangka investasi senilai $25 miliar dengan Energy Capital Partners yang berbasis di AS untuk pembangkit listrik dan infrastruktur, dan bermitra dengan International Finance Corporation untuk mengeksplorasi investasi bersama.
Eksekutif mengatakan ekspansi luar negeri dana tersebut akan "terukur" tetapi menjadi bagian yang lebih umum dari mandatnya karena permintaan global untuk investasi infrastruktur meningkat.
Tahun lalu, perusahaan portofolio ADQ menyumbang 22 persen dari PDB non-minyak Abu Dhabi.
Antara 2019 dan 2024, grup tersebut melaporkan peningkatan profitabilitas tahunan rata-rata sebesar 25 persen.


