Bank Muscat, bank terbesar Oman, telah mengumumkan akan menutup cabangnya di Kuwait, sebuah langkah yang menurut analis mencerminkan strategi untuk fokus pada operasi domestiknya.
Dalam pengungkapan di bursa Oman, bank tersebut tidak memberikan alasan penarikannya dari Kuwait, namun analis mengatakan ketidakpastian keuangan di kawasan tersebut mungkin menjadi alasannya.
"Sektor keuangan di GCC saat ini menghadapi tantangan seperti suku bunga yang lebih rendah, ketidakpastian geopolitik, dan ketidakstabilan harga minyak, dan itu mungkin menjadi alasan Bank Muscat untuk keluar dan berkonsentrasi secara lokal," kata Nasser Al Brashdi, direktur eksekutif di Majan Investment, kepada AGBI.
Bank Muscat melaporkan kenaikan laba bersih 12 persen year on year sebesar OMR191,6 juta ($496 juta) dalam sembilan bulan pertama tahun ini, didorong oleh pendapatan bunga dan operasional yang lebih tinggi.
Pada bulan September, Bank Muscat mengumpulkan $750 juta dari obligasi Euro Medium Term Note yang akan dicatatkan di bursa Irlandia.
Bank tersebut memiliki total aset terbesar di Oman, dengan aset lebih dari OMR13 miliar.
Bank ini dibentuk pada tahun 1982 sebagai usaha patungan antara pemerintah Oman dan HSBC dan menjadi perusahaan publik pada tahun 1993 setelah merger dengan Bank Al Ahli Al Omani.
Bank Muscat adalah perusahaan yang diperdagangkan secara publik yang terdaftar di Muscat Securities Market sejak tahun 2007. Pemegang saham tunggal terbesar adalah Pemerintah Oman, yang memegang sekitar seperempat dari saham.
Harga sahamnya adalah OMR0,33, meningkat sekitar sepertiga dalam setahun terakhir.


