Bitcoin jatuh menembus level psikologis kunci $100.000, membawa serta seluruh pasar kripto bersamanya.
Mengapa? Ketakutan sekali lagi menguasai pasar kripto. Dengan latar belakang penutupan pemerintah, para trader melarikan diri dari aset berisiko.
Untuk pertama kalinya sejak Juli, Bitcoin terjun di bawah $100.000, memicu penjualan besar-besaran di pasar kripto yang lebih luas. Penurunan ini terjadi setelah kondisi makro yang memburuk memicu gelombang likuidasi dan arus ETF.
Pada Selasa, 4 November, harga BTC mencapai titik terendah harian $99.954, level terendah dalam beberapa bulan. Harga sejak itu pulih ke $100.269, dengan Bitcoin mencatat penurunan harian 6%. Penurunan ini memicu kemerosotan signifikan, dengan kapitalisasi pasar kripto kehilangan 6,4% — atau lebih dari $300 miliar dalam nilai.
$100.000 menjadi level psikologis kunci untuk BTC, terutama karena token tersebut bertahan di atasnya selama berbulan-bulan. Terakhir kali harga BTC berada di bawah $100.000 adalah pada 23 Juni, ketika mencapai titik terendah harian $99.705.
Penurunan terjadi setelah kondisi makro memburuk, mengurangi selera untuk aset berisiko. Ancaman tarif baru, serta kemungkinan jeda pada pemotongan suku bunga Federal Reserve baru, membuat aset kripto kurang menarik bagi investor.
Prospek ini kemudian menyebabkan rangkaian efek yang berujung pada arus keluar ETF yang konsisten dan lonjakan likuidasi.
Salah satunya, ETF Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) berada di jalur untuk mencatat hari kelima berturut-turut dengan arus negatif. Pada saat yang sama, likuidasi 24 jam mencapai $1,4 miliar pada 4 November, dengan posisi long mendominasi sebesar $1 miliar.
Setelah harga Bitcoin jatuh di bawah level kunci ini, kemungkinan penurunan lebih lanjut bisa terjadi. Para trader akan memperhatikan level dukungan $98.000, yang merupakan batas bawah dan zona likuiditas tinggi.
Sementara itu, dolar AS telah sedikit pulih sejak Fed memotong suku bunga pada September.


