Saat pasar Bitcoin terus mengalami gelombang penjualan, yang dimulai pada pertengahan Oktober, data on-chain terbaru menggambarkan gambaran yang agak optimistis tentang masa depan cryptocurrency tersebut. Pertanyaannya adalah — apakah Bitcoin telah mencapai titik terendahnya?
Dalam postingan Quicktake terbaru di platform CryptoQuant, pakar kripto dengan nama samaran Sunny Mom membagikan bahwa pembentukan titik terendah untuk harga Bitcoin mungkin sudah di depan mata. Postingan Sunny Mom didasarkan pada empat metrik on-chain berbeda, yang semuanya melihat perilaku para peserta pasar Bitcoin.
Yang pertama adalah metrik Futures Taker CVD (Cumulative Volume Delta, 90-hari), yang membantu melacak perbedaan bersih antara volume beli dan jual agresif (disebut sebagai taker orders) di pasar futures Bitcoin selama 90 hari terakhir.
Menurut pakar online tersebut, zona jual yang lebih dominan (berwarna merah) berubah menjadi zona netral. Ini berarti posisi short dengan leverage (biasanya dipegang oleh peserta pasar Bitcoin yang paling takut dan agresif) perlahan-lahan keluar, sehingga menunjukkan melemahnya tangan-tangan spekulatif ini.
Selanjutnya, analis on-chain merujuk pada data dari metrik Spot Taker CVD (Cumulative Volume Delta, 90-hari). Meskipun jumlah penjual spekulatif menurun, spot CVD masih tampak berada di zona merah. Biasanya, pembacaan 'merah' dari metrik ini menunjukkan bahwa pemegang Bitcoin masih menjual koin mereka.
Kejadian menarik lainnya adalah bahwa Bitcoin: Stablecoin Supply Ratio (SSR) telah jatuh ke titik terendah yang signifikan. Untuk konteksnya, metrik ini mengukur rasio antara pasokan Bitcoin dan pasokan stablecoin (seperti USDT dan USDC).
SSR yang tinggi menunjukkan bahwa ada lebih sedikit stablecoin dibandingkan dengan Bitcoin. Sebagai perpanjangan, ini menunjukkan bahwa ada daya beli yang lebih rendah untuk membeli Bitcoin guna mendorong harganya naik. Di sisi lain, SSR yang rendah menunjukkan kelimpahan relatif stablecoin dibandingkan dengan cryptocurrency utama, menunjukkan adanya potensi daya beli yang lebih besar di pasar Bitcoin.
Setelah memeriksa pergerakan harga masa lalu, terlihat jelas bahwa periode di mana SSR terbaca 'sangat rendah' sering kali mendahului lonjakan harga yang signifikan dari cryptocurrency unggulan tersebut. Jika sejarah bisa dijadikan acuan, analis menyimpulkan bahwa kita mungkin siap untuk lonjakan lain, mengingat metrik SSR saat ini berada di sekitar titik terendah historis.
Terakhir, Sunny Mom menjelaskan bahwa data dari Adjusted Spent Output Profit Ratio (aSOPR) juga mendukung dugaan keseluruhan tentang titik terendah harga yang akan segera terjadi. Saat ini, aSOPR terbaca sekitar 1,0 — level yang pelanggarannya pada April 2025 mendahului pembalikan harga besar.
Pada saat penulisan ini, harga BTC berada di sekitar $102.510, mencerminkan kenaikan lebih dari 1% dalam 24 jam terakhir.

