Bug Ethereum Hampir Memicu Krisis Jaringan Setelah Upgrade Fusaka

Upgrade Fusaka Ethereum dijalankan dengan sempurna pada 4 Desember 2025, menandai tonggak bersejarah karena jaringan mencapai zero downtime sambil mengimplementasikan ekspansi ketersediaan data yang paling signifikan sejak EIP-4844.

Namun, dalam beberapa jam setelah aktivasi, bug kritis dalam klien konsensus Prysm mengancam stabilitas jaringan, menyebabkan masalah validasi yang memperlambat finalisasi blok sebelum perlindungan keragaman klien mencegah krisis potensial.

Insiden ini terjadi ketika node Prysm mengalami kondisi seperti denial-of-service yang dipicu oleh pembuatan state historis yang berlebihan.

Pengembang inti Prysm Terence Tsao menjelaskan bahwa "pembuatan state historis membutuhkan komputasi dan memori yang berat, dan sebuah node dapat mengalami dos oleh sejumlah besar pemutaran ulang state yang terjadi secara paralel."

Selama dua jam, lonjakan atestasi basi yang menargetkan akar checkpoint dari off-slot memaksa node yang terkena dampak untuk merekonstruksi state historis, mendorong sistem ke kondisi operasi yang terganggu.

Ethereum Foundation dengan cepat mengeluarkan panduan darurat, sementara sepuluh klien konsensus lainnya mempertahankan operasi jaringan, mencegah gangguan layanan.

Keragaman Klien Membuktikan Nilainya Selama Krisis

Sementara operator Prysm berusaha keras mengimplementasikan flag solusi darurat –disable-last-epoch-targets, klien alternatif, termasuk Lighthouse, Teku, Nimbus, dan Lodestar, terus memvalidasi blok tanpa gangguan.

Jaringan mempertahankan konsensus sepanjang insiden, dengan finalisasi terus berlanjut meskipun validator yang terkena dampak mengalami masalah partisipasi.

Lido Finance melaporkan dampak minimal dibandingkan dengan solusi staking lainnya, mengatribusikan ketahanannya pada operasi validator terdistribusi di mana Prysm menggerakkan sekitar 15% operator node.

Metrik Q3 2025 protokol menunjukkan penggunaan klien yang seimbang sebagai strategi yang disengaja untuk mengurangi risiko kegagalan klien tunggal.

Sebagian besar setup Prysm yang dioperasikan Lido pulih dalam beberapa jam setelah menerapkan perubahan konfigurasi yang direkomendasikan atau sementara beralih ke klien alternatif.

Insiden ini memperkuat argumen lama untuk keragaman klien sebagai pertahanan utama Ethereum terhadap kegagalan konsensus.

Pengembang Kydo menangkap signifikansinya, mencatat bahwa upgrade tersebut secara bersamaan memperkuat empat narasi penting:

• Operasi zero-downtime
• Kemampuan penskalaan Layer-2 melalui aktivasi PeerDAS
• Perlindungan keragaman klien
• Potensi penghasil pendapatan.

Ethereum sempat mencapai tingkat tahunan $3,2 miliar selama insiden tersebut karena mekanisme biaya blob menyesuaikan dengan parameter harga baru.

PeerDAS dan Penskalaan Blob Mengubah Ketersediaan Data

Di luar insiden Prysm, Fusaka memberikan upgrade transformatif ke lapisan data Ethereum melalui implementasi PeerDAS dan mekanisme fork Blob Parameter Only (BPO).

PeerDAS memperkenalkan sampling ketersediaan data, memungkinkan node untuk menyimpan hanya 1/8 dari data blob sambil mempertahankan jaminan keamanan.

Pergeseran arsitektur ini memungkinkan peningkatan throughput hingga 8x kapasitas saat ini sambil menjaga persyaratan perangkat keras tetap dapat dikelola untuk operator independen.

Vitalik Buterin menekankan signifikansi historis upgrade tersebut, menyatakan, "PeerDAS dalam Fusaka signifikan karena secara harfiah adalah sharding."

Dia merayakan pencapaian ini sebagai impian sejak 2015, mencatat "Ethereum mencapai konsensus pada blok tanpa memerlukan node tunggal untuk melihat lebih dari sebagian kecil data."

Implementasi ini mewakili terobosan yang pertama kali diusulkan pada 2017, meskipun Buterin mengakui tantangan yang tersisa, termasuk pembangunan blok terdistribusi dan pengembangan mempool tersharding.

Mekanisme BPO memungkinkan Ethereum meningkatkan kapasitas blob di antara upgrade besar daripada menunggu hard fork terkoordinasi.

Fusaka awalnya mempertahankan target 6-blob saat ini, tetapi penyesuaian terjadwal akan menaikkan batas menjadi 10/15 pada 9 Desember 2025, dan 14/21 pada 7 Januari 2026.

Ini mengatasi tekanan yang meningkat karena permintaan layer-2 mendorong kapasitas blob Ethereum menuju saturasi sepanjang 2024.

EIP-7918 mengikat biaya dasar blob ke biaya eksekusi, mencegah keruntuhan pasar. Biaya blob melompat 1.500x segera setelah aktivasi, naik dari 1 wei menjadi 1.500 wei.

Pengembang Kydo menjelaskan kenaikan ini "mengembalikan pasar biaya yang berfungsi untuk blob, sehingga protokol dapat benar-benar menggunakan harga untuk mengarahkan permintaan blob alih-alih terjebak pada 1 wei."

Perubahan ini memastikan bahwa operator layer-2 membayar biaya yang berarti untuk sumber daya komputasi yang operasi mereka bebankan pada node jaringan.

Terutama, Matt Hougan, CIO di Bitwise, juga memuji momentum tersebut, mencatat, "Ethereum yang memberikan dua upgrade besar dalam satu tahun sangat mengesankan. Raksasa ini telah bangun dan melakukan hal-hal yang benar."

Di antara L2 utama, menurut informasi yang dibagikan dengan Cryptonews, Optimism telah mengumumkan rencana untuk mengadopsi fitur Fusaka ke dalam OP Stack pada awal 2026, dengan Base, Soneium, dan tim layer-2 lainnya berkontribusi pada pengujian sepanjang pengembangan.