Robinhood Markets Inc., platform perdagangan terkenal yang beroperasi di A.S., berencana untuk merambah Indonesia, salah satu pasar ritel Asia yang paling cepat berkembang, dengan akuisisi dua perusahaan berlisensi.
Perusahaan tersebut membuat pengumuman publik pada hari Minggu mengenai akuisisinya terhadap PT Buana Capital Sekuritas, sebuah perusahaan pialang, dan platform perdagangan kripto berlisensi bernama PT Pedagang Aset Kripto. Juru bicara Robinhood menjelaskan: 'Tidak ada rencana integrasi lebih lanjut untuk dibagikan saat ini. Akuisisi diperkirakan akan selesai pada paruh pertama 2026.
Indonesia adalah pasar perdagangan yang berkembang pesat, menjadikan Indonesia tujuan yang menarik bagi Robinhood untuk melanjutkan misi kami dalam demokratisasi keuangan untuk semua orang," kata Patrick Chan, kepala Asia Robinhood.
Indonesia telah menyaksikan pertumbuhan yang kuat dalam teknologi dan investasi di sektor aset keuangan. Menurut laporan Google dalam 'laporan e-Conomy SEA 2025,' ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai $99 miliar pada 2025. Pembayaran digital juga diperkirakan akan melonjak dari $340 miliar pada 2023 menjadi $538 miliar.
Indonesia juga menunjukkan adopsi yang kuat terhadap layanan keuangan berbasis teknologi modern. Seperti yang ditunjukkan dalam Global Findex 2025: Laporan Bank Dunia, kepemilikan rekening di antara populasi Indonesia tumbuh secara stabil dari 20% pada 2011 menjadi 60% pada 2024. Pembayaran digital paling banyak digunakan di antara layanan formal yang tersedia.
Namun, sebagian besar orang dewasa masih tidak memiliki bentuk rekening apapun. Indonesia berada sejajar dengan China di wilayah ini.
Kedatangan Robinhood mungkin membantu mengisi beberapa kesenjangan ini dengan solusi perdagangan dan investasi berbiaya rendah, meskipun ini tetap bergantung pada tingkat adopsi dan kepatuhan regulasi.
Baca Juga | Hedera (HBAR) Menghadapi Tekanan Jangka Pendek tetapi Bulls Jangka Panjang Mengincar $2
Pada Juli, Indonesia memperkenalkan aturan untuk aset digital seperti cryptocurrency dengan pajak yang meningkat untuk transaksi kripto. Biaya 1% juga telah diberlakukan untuk transaksi luar negeri, sementara biaya 0,21% berlaku untuk transaksi lokal. Badan regulasi telah menghapuskan PPN untuk penjualan kripto. Aset digital juga dikategorikan sebagai instrumen keuangan.
Indonesia terus menjadi salah satu negara adopsi utama untuk cryptocurrency di seluruh dunia, berdasarkan Indeks Adopsi Kripto Global 2025, yang dirilis oleh Chainalysis, dengan wilayah Asia/Pasifik memimpin tren adopsi.
Ini menandai tonggak besar bagi Robinhood saat terus mencari ekspansi di Asia dengan tujuan memperkenalkan platform perdagangan berbiaya rendahnya kepada jutaan pengguna lainnya.
Baca Juga | Binance Mendapatkan Lisensi FSRA Penuh saat Abu Dhabi Mendukung Pertumbuhan Kripto Global


