Laporan World Crypto Rankings terbaru dari Bybit telah menempatkan Singapura di peringkat pertama dalam adopsi kripto global. Laporan tersebut, yang dikembangkan bekerja sama dengan DL Research, menganalisis 79 negara berdasarkan 28 metrik. Ditemukan bahwa Singapura kini memimpin dalam adopsi kripto, melampaui A.S., yang sebelumnya menduduki posisi teratas. Perubahan ini mencerminkan kerangka regulasi yang kuat, kesiapan institusional, dan keterlibatan pengguna yang tinggi dalam mata uang kripto di negara kota tersebut. Posisi Singapura sebagai pemimpin global dalam adopsi kripto menyoroti pengaruh pasar Asia-Pasifik yang semakin berkembang.
Wilayah Asia-Pasifik telah mengalami pertumbuhan signifikan dalam adopsi kripto, dengan beberapa negara membuat kemajuan yang patut dicatat. Singapura, Vietnam, dan Hong Kong masuk dalam sepuluh besar secara global, menunjukkan bagaimana wilayah ini menetapkan langkah untuk sektor tersebut. Tingkat adopsi kripto Singapura mencapai 11%, tertinggi di dunia. Penetrasi pengguna yang tinggi ini didorong oleh lingkungan regulasi yang menguntungkan dan infrastruktur institusional yang kuat. Vietnam, yang berada di peringkat ke-9, telah muncul sebagai pemimpin dalam adopsi kripto akar rumput, terutama didorong oleh kebutuhan akan pengiriman uang dan perlindungan tabungan. Vietnam memiliki peringkat global tertinggi untuk penggunaan transaksional mata uang kripto.
Hong Kong, yang berada di peringkat ke-10, telah bangkit kembali setelah perubahan regulasi dan kerangka perizinan baru. Adopsi kripto kota ini telah meningkat berkat partisipasi ritel yang berkembang dan kejelasan regulasi yang lebih baik. Hong Kong kini menjembatani model keuangan Barat dan Asia, menggunakan stablecoin dan tokenisasi untuk lebih mengintegrasikan kripto ke dalam pasar tradisional. Menurut Helen Liu, co-CEO Bybit, kinerja Asia-Pasifik menunjukkan kepemimpinan wilayah ini dalam adopsi dan regulasi kripto.
Laporan Bybit menyoroti tiga tren utama yang membentuk kembali lanskap kripto global. Salah satu tren utama adalah pertumbuhan pesat tokenisasi aset dunia nyata (RWA). Pasar untuk aset yang ditokenisasi telah melonjak sebesar 63%, mencapai lebih dari $25,7 miliar. Ini menunjukkan bahwa lebih banyak industri beralih ke blockchain untuk mendigitalkan aset dunia nyata, seperti real estate dan komoditas. Tren penting lainnya adalah munculnya stablecoin lokal. Mata uang ini, yang dipatok pada pasar lokal daripada dolar A.S., semakin populer karena negara-negara berusaha mengurangi ketergantungan mereka pada dolar.
Adopsi penggajian kripto juga berkembang, dengan 9,6% profesional kini menerima sebagian gaji mereka dalam mata uang kripto, naik dari 3% tahun sebelumnya. Tren ini sangat kuat di pasar seperti Filipina, di mana adopsi kripto dalam penggajian meningkat. Adopsi penggajian kripto yang berkembang mencerminkan penerimaan yang lebih luas terhadap mata uang digital dan integrasinya ke dalam sistem keuangan. Tren-tren ini menunjukkan bahwa adopsi mata uang kripto semakin terintegrasi ke dalam struktur keuangan global dan transaksi sehari-hari.
Singapura telah dengan tegas memantapkan dirinya sebagai pemimpin global dalam adopsi kripto, mengalahkan A.S. Ini adalah tonggak penting bagi industri kripto, terutama di Asia-Pasifik, di mana pasar seperti Vietnam dan Hong Kong juga mengalami pertumbuhan pesat. Kebangkitan tokenisasi aset dunia nyata, stablecoin lokal, dan penggajian kripto lebih lanjut menunjukkan bahwa masa depan keuangan semakin digital.
Postingan Laporan Bybit Menunjukkan Singapura Melampaui A.S. dalam Adopsi Kripto pertama kali muncul di CoinCentral.


