Mengapa dinasti Marcos mengubah pikirannya tentang RUU anti-dinasti?

Pada bulan-bulan awal dan hingga sekitar tahun pertama kepresidenan Ferdinand Marcos Jr., delegasi resminya dan barisan terdepan pihak Filipina dalam keterlibatan diplomatik hampir selalu bersifat kekeluargaan. 

Di sampingnya akan ada sepupu pertamanya, yang saat itu menjabat sebagai Ketua DPR Ferdinand Martin Romualdez. Tidak jauh dari situ akan ada putranya, Ferdinand Alexander "Sandro" Marcos, yang saat itu merupakan anggota parlemen baru yang juga wakil pemimpin mayoritas di Kongres ke-19. 

Di Kongres ke-19 — dan bahkan ke-20 — kerabat Marcos, hubungan darah langsung atau melalui perkawinan sangat banyak baik dari pihak Marcos maupun Romualdez. Dan tentu saja, ada Ilocos Norte dan Leyte, provinsi asal ayah dan ibu Presiden, di mana nama Marcos dan Romualdez banyak ditemukan. 

Jadi tidak sedikit yang mengernyitkan dahi ketika Malacañang mengumumkan pada 9 Desember bahwa RUU anti-dinasti — undang-undang yang akan mengoperasionalkan apa yang telah lama dikodifikasi dalam Konstitusi — termasuk di antara langkah-langkah prioritas Marcos di Kongres ke-20. 

Presiden sendiri sebenarnya belum berbicara tentang advokasi barunya yang tampak jelas menentang klan dan pemerintahan dinasti dalam politik Filipina. Semua pengumuman sejauh ini dibuat melalui petugas pers Istana Wakil Menteri Claire Castro. 

Inilah yang dia katakan pada Rabu, 10 Desember, ketika ditanya apa yang mendorong Marcos untuk bergabung dalam dorongan undang-undang anti-dinasti, serta mendukung RUU yang akan mendorong pemerintahan yang "terbuka dan inklusif". 

"Naiiba na po iyong political landscape. Nakikita natin na mayroong mga umabuso na politiko, may nagpapaikot ng batas. [The] public demands a fairer system. Ang nais ng Pangulo ay mas lumakas ang kapangyarihan ng taumbayan at hindi ng iilang mapang-abusong politiko. Nais ng Pangulo na ang taumbayan ay makapamili ng liderato nang naaayon sa merito at hindi sa apelyido," kata Castro dalam konferensi pers. 

(Lanskap politik sedang berubah. Kita bisa melihat ada politisi yang menyalahgunakan kekuasaan dan memanipulasi hukum. Publik menuntut sistem yang lebih adil. Yang diinginkan Presiden adalah memberdayakan rakyat dan bukan hanya segelintir politisi yang menyalahgunakan kekuasaan. Presiden ingin publik memilih kepemimpinan berdasarkan prestasi dan bukan hanya nama keluarga.)

Selama beberapa dekade, klan Marcos telah mendominasi politik di Ilocos Norte — gubernur saat ini adalah bibi Marcos melalui pernikahan dan wakil gubernurnya adalah putra dari saudara perempuan Marcos yang terasing (secara politik, dan sosial?), Senator Imee Marcos. 

Marcos sendiri, tidak diragukan lagi, telah mendapat manfaat dari warisan ayahnya yang diktator — kampanye presidensialnya tahun 2022 sering menyentuh nostalgia terkait dengan nama yang sama, terlepas dari kenyataan bahwa pemerintahan ayahnya ditandai dengan pelanggaran hak asasi manusia, nepotisme, dan korupsi dalam pemerintahan. 

Dua dekade kemudian — dengan pengasingan dan upaya rehabilitasi nama di antaranya — presiden Marcos kedua telah memposisikan dirinya sebagai juara tata kelola pemerintahan yang baik, terutama di tengah kontroversi korupsi pengendalian banjir yang dia mulai. 

Para pendukung telah lama mendorong legislasi anti-dinasti tetapi itu telah menjadi tugas yang sia-sia — bagaimanapun, baik DPR maupun Senat didominasi oleh legislator yang berasal dari keluarga politik dinasti itu sendiri. 

Akankah akhirnya berbeda kali ini, di bawah Marcos? Ujian pertama akan ada di DPR: putra Marcos, Sandro Marcos yang merupakan Anggota DPR Distrik 1 Ilocos Norte, sebagai pemimpin mayoritas dan ketua komite aturan, dapat menentukan seberapa cepat atau lambat suatu langkah yang diusulkan melalui proses legislatif. 

Dan bahkan kemudian, bagaimana larangan dinasti politik akan terbentuk? Apakah akan melarang dinasti "gemuk", ketika kerabat mencalonkan diri dan menduduki jabatan terpilih yang berbeda pada saat yang sama? Atau apakah akan mencakup bahkan dinasti "tipis", atau suksesi jabatan dari satu anggota keluarga ke anggota lainnya? Sampai tingkat hubungan darah (atau afinitas) mana undang-undang yang diusulkan akan melarang untuk bertugas dalam pemerintahan pada saat yang sama? 

Bahkan Castro tetap tidak jelas.

"Kaya ang bilin ng Pangulo, aralin itong mabuti para maging tama ang definition ng dynasty."(Nasihat Presiden adalah agar para pembuat undang-undang mempelajari langkah yang diusulkan dengan cermat sehingga dinasti didefinisikan dengan benar.)

Dengan popularitasnya yang kembali menurun dan krisis terbesar yang melanda pemerintahannya yang hanya mengancam akan semakin membesar, publik menunggu dengan skeptisisme dan napas tertahan. – Rappler.com