DEPARTEMEN Pertanian (DA) mengatakan sedang mendorong pembangunan jalan tani-ke-pasar (FMR) yang "agresif" di Mindanao untuk membuka potensi ekonomi lahan pertanian yang terisolasi.
Menteri Pertanian Francisco P. Tiu Laurel, Jr. mengatakan DA sedang mempersiapkan pembangunan jalan melalui area yang menjanjikan, namun belum dimanfaatkan secara optimal di Mindanao, termasuk lokasi di Sultan Kudarat dan Rawa Liguasan.
DA akan mengambil alih pembangunan FMR dari Departemen Pekerjaan Umum dan Jalan Raya (DPWH) mulai tahun depan.
"Kami ingin mengalokasikan P2 miliar untuk satu jalan di Sultan Kudarat yang akan membuka 32.000 hingga 35.000 hektar lahan pertanian baru. Area-area ini tidak digunakan sekarang karena memang tidak ada jalan," katanya dalam sebuah pernyataan.
Dia menambahkan bahwa konektivitas di Rawa Liguasan dapat menyebabkan pemulihan hingga 300.000 hektar lahan.
DA mengatakan juga berencana memperkuat koridor-koridor ini dengan fasilitas pasca-panen di bawah Proyek Pengembangan Pedesaan Filipina (PRDP) yang didanai Bank Dunia.
Menurut DA, PRDP akan meluncurkan unit penyimpanan dingin, pengering, silo, dan koneksi ke pelabuhan dan pelabuhan pertanian yang sedang berkembang, yang penting untuk menurunkan biaya produksi dan meningkatkan pendapatan petani. — Vonn Andrei E. Villamiel

Salin tautanX (Twitter)LinkedInFacebookEmail
Dari Selaras ke Tertinggal, Bitcoin Siap untuk Mengejar

