(Desember 2025) – Dalam industri yang beroperasi tanpa henti seperti mata uang kripto (Crypto), di mana pasar buka 24/7 dan emosi jutaan orang berfluktuasi mengikuti setiap detik grafik candlestick (K-lines), tekanan adalah konstanta. Para pemimpin di bidang ini sering digambarkan terikat dengan layar multi-tasking, rapat lintas zona waktu, dan keputusan kilat.
Namun, baru-baru ini, Gracy Chen, Chief Executive Officer (CEO) Bitget, membagikan momen yang sangat berbeda. Bukan gambaran di panggung gemerlap atau grafik keuangan yang rumit, melainkan gambaran perjalanan hiking bersama tim inti. Ia menyebutnya sebagai "jalan ziarah" (pilgrimage road) yang istimewa.
Tindakan yang tampak sederhana ini – "mengesampingkan trading dan K-line" – sebenarnya mengandung filosofi kepemimpinan yang mendalam: Ketenangan yang diperlukan untuk perjalanan panjang di pasar yang penuh volatilitas.
Dalam berbaginya, Gracy Chen menulis: "Sementara mengesampingkan trading dan K-line... Menggunakan langkah kaki untuk mengukur alam, menggunakan napas untuk merasakan saat ini."
Bagi seorang CEO yang menjalankan exchange top dunia dengan lebih dari 45 juta pengguna, "disconnect" (memutuskan koneksi) membutuhkan keberanian besar. Dalam dunia keuangan digital, ketakutan kehilangan (FOMO) dan tekanan untuk bereaksi instan sering membawa orang sangat jauh dari realitas.
Gracy Chen memimpin tim masuk ke alam bukan sekadar liburan biasa. Ini adalah latihan tentang ketahanan dan regenerasi energi. Dalam manajemen perusahaan modern, konsep "Resilience" (ketangguhan) tidak hanya datang dari menanggung tekanan, tetapi dari kemampuan pemulihan. "Menggunakan napas untuk merasakan saat ini" adalah cara pemimpin membersihkan pikiran (clear mind), melepaskan gangguan pasar untuk melihat gambaran keseluruhan dengan lebih jelas.
Para ahli SDM berpendapat bahwa pemimpin yang tahu cara menciptakan keheningan untuk diri sendiri dan tim biasanya adalah mereka yang membuat keputusan strategis paling bijaksana dalam krisis. Keheningan alam bertentangan dengan kebisingan pasar, dan di titik pertemuan itulah visi jangka panjang terbentuk.
Frasa "jalan ziarah" yang digunakan Gracy Chen memiliki banyak makna berlapis. Ziarah bukanlah sprint; itu adalah perjalanan panjang yang membutuhkan iman, kesabaran, dan daya tahan.
Ini sejalan secara aneh dengan filosofi "Marathon" yang selalu dikejar Bitget. Sementara banyak pesaing memilih pertumbuhan cepat, "membakar tahapan" untuk kemudian padam, Bitget di bawah pimpinan Gracy Chen memilih langkah pasti, kepatuhan hukum, dan fokus pada nilai inti.
Gracy Chen mengisyaratkan melalui tindakannya bahwa: Untuk menaklukkan puncak baru di era Web3, perusahaan membutuhkan jiwa peziarah – rendah hati di hadapan alam (pasar), teguh pada tujuan, dan gigih dalam setiap langkah.
Mendaki gunung membutuhkan distribusi tenaga yang tepat. Jika Anda berlari terlalu cepat di kaki gunung, Anda akan kehabisan tenaga sebelum mencapai puncak. Demikian pula, dalam konteks Bitget yang sedang bertransformasi kuat ke model Unified Exchange (UEX) dan ekspansi ke TradFi (Keuangan tradisional), menjaga ritme stabil adalah faktor vital.
Detail berharga lain dalam berbagi CEO wanita ini adalah: "Bersyukur pada rekan perjalanan, menantikan tahap berikutnya."
Dalam bisnis seperti mendaki gunung, Anda bisa pergi cepat sendirian, tetapi untuk pergi jauh harus bersama-sama. Tim Bitget bersama-sama melewati jalur sulit, bersama-sama berkeringat dan bersama-sama menikmati udara segar menciptakan ikatan (bonding) yang tidak bisa diberikan ruang rapat ber-AC.
Kepercayaan yang dibangun di "jalan ziarah" akan bertransformasi menjadi koordinasi yang harmonis dalam pekerjaan. Ketika menghadapi gelombang pasar yang ganas – saat harga turun dalam atau krisis likuiditas – justru semangat tim yang ditempa melalui tantangan fisik ini akan menjadi sandaran agar perusahaan tetap berdiri.
Gracy Chen bukan hanya pemberi perintah dari menara gading, ia adalah orang yang langsung "memakai sepatu" dan berjalan bersama karyawannya. Ini adalah gaya kepemimpinan "Servant Leadership" (Kepemimpinan melayani) dan "Lead by Example" (Memimpin dengan memberi contoh), menciptakan budaya perusahaan yang datar dan terbuka di Bitget.
Mengakhiri berbaginya, Gracy Chen menyebutkan "menantikan tahap berikutnya". Tahap itu mungkin puncak gunung baru, tetapi juga metafora untuk tonggak berikutnya Bitget: Tahun 2026, ledakan AI Trading, dan posisi dominan dalam model UEX.
Pelajaran dari perjalanan hiking Gracy Chen kepada komunitas pengusaha dan investor sangat jelas: Jangan biarkan fluktuasi jangka pendek "K-line" menutupi tujuan jangka panjang. Kadang, untuk maju lebih cepat, kita perlu melambat, bernapas dalam-dalam, dan memperkuat fondasi internal.
Di tengah pasar keuangan yang bising dan penuh gangguan, kemampuan menemukan ketenangan dan terhubung dengan nilai sejati (seperti alam, tim) adalah "senjata rahasia" yang membantu Bitget dan Gracy Chen mempertahankan posisi terdepan yang berkelanjutan. Itu bukan hanya perjalanan hiking, itu adalah persiapan mental yang matang untuk lompatan masa depan.
The post Dari "K-Line" Ke "Jalan Ziarah": Filosofi Manajemen Tenang Gracy Chen Di Tengah Badai Digital appeared first on VNECONOMICS.


