Keonne Rodriguez, co-founder alat privasi Bitcoin Samourai Wallet, menghabiskan Malam Natal mendokumentasikan hari pertamanya di penjara federal. Dalam surat yang dibagikan kepada media, Rodriguez menjelaskan pengalamannya di fasilitas tersebut, memberikan pandangan mendalam tentang proses penerimaan dan keadaan emosionalnya saat ia mulai menjalani hukumannya. Rodriguez telah menyerahkan diri ke fasilitas penjara pada awal minggu itu, menandai dimulainya hukuman lima tahunnya.
Dalam surat tersebut, Rodriguez merenungkan tantangan berpisah dari keluarganya hanya beberapa hari sebelum Natal. Ia menulis, "Meskipun sama sekali tidak nyaman, ini masih bisa dikelola. Meskipun saya lebih memilih berada di rumah bersama istri dan keluarga saya, ada tempat yang jauh lebih buruk di mana saya bisa berakhir." Meskipun dalam keadaan sulit, Rodriguez menyatakan rasa terima kasih atas lingkungan yang penuh hormat dan ramah yang ia temui di antara sesama narapidana. Ia juga mencatat bahwa istrinya dijadwalkan mengunjunginya pada Hari Natal.
Perjalanan Hukum Rodriguez dan Debat Lebih Luas tentang Alat Privasi
Penahanan Rodriguez telah memicu diskusi yang lebih luas mengenai tanggung jawab hukum pengembang open-source, terutama mereka yang membuat alat privasi seperti Samourai Wallet. Kasusnya sering dibandingkan dengan Roman Storm, co-founder Tornado Cash, yang juga didakwa sehubungan dengan memfasilitasi aktivitas ilegal melalui alat kripto yang berfokus pada privasi.
Pendukung privasi berpendapat bahwa pengembang alat semacam itu tidak boleh dimintai pertanggungjawaban atas tindakan pengguna yang menyalahgunakan perangkat lunak tersebut. Penuntutan terhadap Rodriguez dan lainnya menimbulkan kekhawatiran tentang apakah pengembang dapat dikriminalisasi karena membuat perangkat lunak open-source, khususnya ketika dirancang untuk meningkatkan privasi pengguna.
Dalam suratnya, Rodriguez menyoroti ketegangan antara inovasi teknologi dan regulasi hukum, menunjukkan bahwa kasusnya adalah bagian dari upaya yang lebih besar untuk menekan inovasi. Ia menggambarkan penuntutan tersebut sebagai contoh "lawfare," istilah yang digunakan untuk menggambarkan penggunaan proses hukum untuk menekan atau mengkriminalisasi tindakan atau individu tertentu.
Petisi Grasi Mengumpulkan Dukungan
Setelah penjatuhan hukumannya, petisi yang menyerukan grasi untuk Rodriguez telah mendapatkan momentum yang signifikan. Per Desember, petisi tersebut telah mengumpulkan lebih dari 12.000 tanda tangan, dengan banyak pendukung privasi dan pengembang open-source menyatakan kekhawatiran atas dampak potensial dari vonis tersebut. Petisi tersebut menyebut kasusnya sebagai "serangan mengerikan terhadap kebebasan berbicara dan inovasi."
Para pendukung Rodriguez percaya penuntutannya menetapkan preseden berbahaya bagi pengembang di ruang cryptocurrency dan privasi. Banyak yang berpendapat bahwa tindakan hukum terhadap Rodriguez dan lainnya merusak prinsip-prinsip fundamental inovasi dan kebebasan berbicara dalam komunitas teknologi.
Potensi Keterlibatan Trump dalam Kasus Ini
Kasus ini juga menarik perhatian dari mantan Presiden Donald Trump, yang mengindikasikan bahwa ia bersedia meninjau kasus Rodriguez untuk kemungkinan pengampunan. Berbicara kepada wartawan pada pertengahan Desember, Trump mengakui telah mendengar tentang situasi Rodriguez dan menyatakan kesediaan untuk melihat detail kasus tersebut.
Rodriguez sendiri telah secara publik menyerukan pengampunan, membingkai penuntutannya sebagai bagian dari serangan yang lebih luas terhadap inovasi di bawah pemerintahan sebelumnya. Ia menekankan bahwa kasusnya tidak melibatkan korban langsung dan bahwa pekerjaannya pada alat privasi dimaksudkan untuk memberi manfaat bagi publik. Meskipun Trump belum berkomentar lebih lanjut tentang permintaan tersebut, pernyataannya telah menjaga kemungkinan grasi eksekutif tetap terbuka saat Rodriguez memulai hukumannya.
Postingan Co-founder Samourai Wallet Keonne Rodriguez Mendokumentasikan Hari Pertama di Penjara pertama kali muncul di CoinCentral.

