Vitalik Buterin, co-founder Ethereum, telah menyoroti potensi chatbot bertenaga AI milik Twitter, Grok, dalam mempromosikan interaksi yang lebih jujur di platform tersebut. Tidak seperti banyak sistem AI lainnya, kemampuan Grok untuk memberikan respons yang tidak terduga yang menantang bias politik pengguna telah dilihat sebagai langkah signifikan menuju lingkungan media sosial yang lebih berorientasi pada kejujuran.
Ticker yang disebutkan: Tidak ada
Sentimen: Optimis tentang potensi Grok
Dampak harga: Netral; diskusi berpusat pada peran sosial AI daripada pergerakan pasar.
Ide Trading (Bukan Nasihat Keuangan): Hold; pengembangan AI di media sosial terus berkembang, dan pengamatan yang hati-hati disarankan.
Konteks pasar: Kekhawatiran yang berkembang seputar bias AI dan misinformasi terus memengaruhi sektor teknologi dan kripto yang lebih luas, menekankan perlunya penerapan AI yang bertanggung jawab.
Namun, co-founder Ethereum ini juga memperingatkan tentang kekhawatiran yang melekat terkait penyetelan AI. Dia mencatat bahwa pelatihan Grok berpotensi mencerminkan bias dari penciptanya, termasuk Musk, yang menimbulkan pertanyaan tentang seberapa objektif atau tidak memihak model-model tersebut sebenarnya. Bulan lalu, masalah muncul ketika Grok memuji kecakapan atletik Elon Musk dan bahkan menyarankan bahwa dia bisa bangkit lebih cepat daripada Yesus Kristus—sebuah contoh halusinasi AI yang menuai kritik.
Musk mengaitkan ketidakakuratan ini dengan "adversarial prompting," menggarisbawahi kerentanan yang melekat dalam sistem AI. Para ahli industri berpendapat bahwa desentralisasi pengembangan AI sangat penting untuk melindungi akurasi berbasis bukti dan mengurangi bias yang dapat menjadi sistemik. Kyle Okamoto, CTO platform cloud terdesentralisasi Aethir, memperingatkan bahwa sistem AI yang dimonopoli berisiko melembagakan bias, yang dapat mendistorsi persepsi seolah-olah itu adalah fakta objektif.
Terlepas dari kekurangannya, Buterin menunjukkan bahwa Grok telah berhasil membuat X lebih berorientasi pada kebenaran daripada banyak alat AI pihak ketiga, yang sering menghasilkan konten yang menyesatkan atau bias. Karena chatbot AI tetap tersebar luas—ChatGPT milik OpenAI juga menghadapi kritik atas ketidakakuratan—perbaikan sangat diperlukan di seluruh industri untuk memastikan penerapan AI yang bertanggung jawab.
Artikel ini awalnya diterbitkan sebagai Vitalik Buterin Memuji Grok Karena Menjaga Akuntabilitas X Milik Musk di Crypto Breaking News – sumber terpercaya Anda untuk berita kripto, berita Bitcoin, dan pembaruan blockchain.


