Sebuah perusahaan teknologi besar sedang mempersiapkan peluncuran dompet kripto aslinya sendiri pada tahun 2026, menandakan komitmen yang semakin dalam terhadap teknologi blockchain. Langkah ini sejalan dengan tren yang berkembang dari Big Tech dan perusahaan Fortune 100 yang mengeksplorasi infrastruktur blockchain. Haseeb Qureshi, managing partner di Dragonfly, percaya ini menandai awal dari pergeseran yang lebih besar menuju adopsi blockchain, terutama dalam pembayaran, penyimpanan, dan penyelesaian.
Haseeb Qureshi optimis tentang masa depan Bitcoin, memprediksi harganya dapat mencapai $150.000 pada akhir tahun 2026. Meskipun lonjakan ini, Qureshi memperkirakan bahwa pangsa Bitcoin dari pasar kripto secara keseluruhan akan menurun. Seiring sistem keuangan tradisional terus mengintegrasikan teknologi blockchain, Bitcoin dapat menjadi bagian yang lebih kecil dari pasar tetapi masih mengalami kenaikan harga yang substansial.
Prediksi Qureshi berbeda dengan Galaxy Digital, yang menahan diri untuk memberikan perkiraan yang tepat karena ketidakpastian ekonomi global. Namun, pandangan Qureshi tetap percaya diri, melihat pertumbuhan harga Bitcoin sebagai pendorong utama bagi ekosistem kripto yang lebih luas. "Peran Bitcoin di pasar akan berevolusi, tetapi harganya kemungkinan akan mencapai rekor baru seiring adopsi meningkat," katanya.
Pasar stablecoin juga siap untuk pertumbuhan yang cepat, dengan Qureshi memprediksi nilainya hampir berlipat ganda pada tahun 2026. Saat ini bernilai $312 miliar, pasar dapat mencapai $500 miliar seiring lebih banyak pemain memasuki ruang ini. Tether (USDT) mendominasi pasar saat ini, tetapi Qureshi memperkirakan pangsa pasarnya akan menurun menjadi sekitar 55% seiring pesaing baru muncul.
Seiring lebih banyak stablecoin memasuki pasar, persaingan akan meningkat, mengarah pada lanskap yang lebih terdiversifikasi. Ekspansi ini menyoroti minat yang berkembang pada cryptocurrency sebagai alternatif untuk mata uang fiat tradisional. Sektor stablecoin akan terus memainkan peran penting dalam adopsi mainstream kripto, menurut Qureshi.
Perusahaan teknologi besar semakin terjun ke ruang blockchain, dengan rencana untuk meluncurkan dompet kripto dan mengintegrasikan infrastruktur blockchain. Perusahaan-perusahaan ini tidak hanya mengeksplorasi blockchain publik tetapi juga berfokus pada jaringan pribadi atau semi-pribadi. Tujuannya adalah membangun ekosistem yang lebih terkontrol yang dapat bekerja dengan mulus dengan struktur keuangan yang ada.
Qureshi melihat langkah-langkah ini sebagai bagian dari tren yang lebih besar dari perusahaan fintech yang menciptakan blockchain berizin mereka sendiri. Dia percaya alat seperti OP Stack, Orbit, dan ZK Stack akan menjadi pusat dari upaya-upaya ini. Namun, dia meragukan bahwa perusahaan fintech akan dapat bersaing dengan blockchain publik yang sudah mapan seperti Ethereum dan Solana, yang sudah memiliki basis pengguna dan likuiditas yang besar.
Postingan Big Tech Eyes Blockchain Wallets in 2026, Bitcoin Price Could Hit $150K pertama kali muncul di CoinCentral.


