⚠️ Apakah Next.js adalah alat yang tepat untuk proyek Anda? Kami menganalisis kompromi arsitekturalnya, risiko vendor lock-in, dan kompleksitas tersembunyinya.
🚨 Mengapa Next.js Gagal Memenuhi Prinsip Rekayasa Perangkat Lunak: Sebuah Dekonstruksi
Tekan enter atau klik untuk melihat gambar dalam ukuran penuh
Foto oleh Volodymyr Dobrovolskyy di Unsplash
📜 Pendahuluan: Daya Tarik & Kenyataan
Next.js telah muncul sebagai kekuatan dominan dalam ekosistem React, sering dipuji sebagai standar de-facto untuk aplikasi siap produksi. Mantranya "Zero Config" dan fitur-fitur seperti SSR (Server-Side Rendering) & SSG (Static Site Generation) menawarkan DX (Developer Experience) yang memikat. Namun, dari sudut pandang Rekayasa Perangkat Lunak yang ketat — yang memprioritaskan pemeliharaan jangka panjang (M), skalabilitas (S), dan pemisahan kepentingan (SoC) — Next.js memperkenalkan kompromi signifikan.
Analisis ini mendekonstruksi kompromi tersebut menggunakan bahasa simbolik rekayasa.
1. ⛓️ Ilusi "Zero Config" & Vendor Lock-in Λ
"Zero Config" ≈ "Black Box" Λ (Vendor Lock-in)
Janji "Zero Config" adalah pedang bermata dua.
Penafian: Artikel yang diterbitkan ulang di situs web ini bersumber dari platform publik dan disediakan hanya sebagai informasi. Artikel tersebut belum tentu mencerminkan pandangan MEXC. Seluruh hak cipta tetap dimiliki oleh penulis aslinya. Jika Anda meyakini bahwa ada konten yang melanggar hak pihak ketiga, silakan hubungi
[email protected] agar konten tersebut dihapus. MEXC tidak menjamin keakuratan, kelengkapan, atau keaktualan konten dan tidak bertanggung jawab atas tindakan apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang diberikan. Konten tersebut bukan merupakan saran keuangan, hukum, atau profesional lainnya, juga tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi atau dukungan oleh MEXC.