Putra Mahkota Malaysia, Yang Mulia Tunku Ismail Ibni Sultan Ibrahim, telah mengambil langkah besar dalam industri cryptocurrency dengan meluncurkan stablecoin baru yang didukung ringgit dan juga mengumumkan rencana perbendaharaan kripto yang ambisius. Langkah ini oleh pangeran menandai salah satu gerakan paling signifikan oleh tokoh negara Malaysia ke dalam teknologi blockchain.
Menurut detail yang dibagikan oleh PR Newswire, media lokal, inisiatif ini dipimpin oleh Bullish Aim Sdn. Bhd., sebuah perusahaan yang dimiliki dan diketuai oleh Putra Mahkota. Perusahaan ini memperkenalkan RMJDT, aset stablecoin yang didukung oleh ringgit Malaysia. Saat ini, token tersebut diterbitkan di Zetrix, blockchain Layer-1 yang juga mendukung Infrastruktur Blockchain Malaysia nasional. Jadi dengan diluncurkan di Zetrix, RMJDT menjadi bagian dari tujuan Malaysia untuk mengembangkan sistem keuangan dan meningkatkan kepercayaan dalam pembayaran digital.
Untuk memastikan keamanan dan pengujian yang tepat, peluncuran stablecoin ini terjadi di dalam sandbox keuangan teregulasi Malaysia. Sebuah inovasi yang memungkinkan inovasi seperti stablecoin, pembayaran terprogram, dan teknologi keuangan lainnya untuk diuji di bawah pengawasan sebelum dilepaskan ke dalam sistem keuangan negara.
Baca Juga: GoTyme Bank Meluncurkan Fitur Kripto Baru untuk Memberdayakan Ekonomi Digital Filipina
Menurut Putra Mahkota, peluncuran stablecoin ini bukan hanya eksperimen teknis tetapi juga bagian dari rencana negara bagian Johor untuk menindaklanjuti Kebijakan Nasional Aset Digital Malaysia. Kebijakan ini mendorong tokenisasi aset dunia nyata dan penggunaan alat digital untuk mendukung industri seperti pembiayaan rantai pasokan.
Bersamaan dengan peluncuran stablecoin RMJDT, Bullish Aim telah mengungkapkan rencananya untuk membangun Perusahaan Perbendaharaan Aset Digital. Perbendaharaan ini akan memegang sekitar 500 juta ringgit (setara dengan $121 juta) dalam token Zetrix, dan mereka memiliki target jangka panjang untuk meningkatkannya menjadi satu miliar ringgit.
Perbendaharaan ini dimaksudkan untuk membantu menstabilkan biaya gas untuk transaksi RMJDT dan mendukung hingga 10% node validator pada jaringan blockchain nasional. Dengan strategi ini, Putra Mahkota bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih dapat diprediksi untuk pembayaran digital dan aktivitas blockchain di Malaysia.
Baca Juga: ETF Dogecoin Melonjak Menjadi $3,23 Juta saat Arus Keluar Bursa Mencapai Hingga –$60 Juta


