Siswa dari Negara Bagian Lagos telah mencapai kesuksesan luar biasa di Olimpiade Robot Dunia 2025 yang diadakan di Singapura, dengan meraih posisi tiga besar. Acara tiga hari tersebut berlangsung dari 26 hingga 28 November dan menampilkan lebih dari 3.000 inovator muda dari 112 negara.
Delegasi 17 anggota dari Lagos, dipimpin oleh Komisaris Pendidikan Dasar dan Menengah negara bagian tersebut, Jamiu Alli-Balogun, berkompetisi dalam berbagai kategori. Proyek mereka mencakup keamanan listrik, pertanian, dan robotika berbasis misi, memperoleh pengakuan sebagai salah satu yang terbaik di Afrika.
Olimpiade tahun ini, bertema "Masa Depan Robot," mengakui Nigeria sebagai salah satu pengguna teratas platform pembelajaran WRO, menunjukkan jumlah pelatihan yang diikuti siswa sebelum kompetisi.
Tiga sekolah menghasilkan proyek unggulan. Sekolah Menengah Pertama Okesuna dari Pulau Lagos meraih posisi kedua di Afrika dengan Smart Guard Bot yang mendeteksi kesalahan listrik. Government Technical College di Ikotun mengembangkan robot pertanian bertenaga surya dan meraih posisi ketiga dalam kategori Future Innovators senior. New Era Senior High School di Surulere menduduki peringkat pertama di Afrika untuk tantangan Robo Mission senior dengan unggul dalam tugas berbatas waktu.
Hasil ini menunjukkan bagaimana pendidikan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) memungkinkan siswa di Lagos untuk memecahkan masalah dunia nyata. Setiap proyek mengatasi tantangan yang dihadapi siswa, seperti jalur listrik yang kelebihan beban, kondisi pertanian yang sulit, dan kebutuhan akan alat otomatis yang lebih aman dan lebih presisi.
Kompetisi ini menyoroti pentingnya pelatihan terstruktur. Sekolah dengan kit robotika, pelatihan, dan modul praktik untuk Olimpiade Robotika Dunia (WRO) tampil lebih baik dari yang diharapkan. Investasi negara bagian dalam pelatihan guru terlihat dari seberapa baik tim mengelola desain, pengkodean, dan pengujian di bawah tekanan selama kompetisi.
Salah satu manfaat utama dari kemenangan ini adalah peningkatan visibilitas. Sekolah-sekolah di Lagos sekarang dapat lebih baik menarik kemitraan, hibah, dan program mentoring dalam robotika. Proyek-proyek tersebut juga memberikan kesempatan untuk menguji ide, terutama di bidang pertanian dan keamanan listrik, di mana konsep siswa memenuhi kebutuhan masyarakat yang nyata.
Baca juga: UNILAG Mengadakan Kompetisi Robotika Pertama, Tetapi Banyak Robot Kesulitan Tampil
Pertumbuhan pendidikan robotika memiliki tantangannya sendiri. Banyak sekolah negeri tidak memiliki peralatan yang diperlukan atau guru terlatih untuk bersaing secara efektif. Menjaga peralatan robotika dalam kondisi baik membutuhkan pendanaan berkelanjutan. Jika lebih banyak sekolah menjadi tertarik, negara bagian akan membutuhkan rencana yang jelas untuk meningkatkan pelatihan, meningkatkan fasilitas, dan mendukung pemeliharaan teknis.
Saat ini, performa di Singapura mewakili langkah lain dalam upaya Lagos untuk meningkatkan pendidikan STEM. Keberhasilan tim menunjukkan bahwa siswa Nigeria dapat bersaing di platform global ketika diberikan alat, bimbingan, dan kesempatan yang tepat untuk bereksperimen.


Salin tautanX (Twitter)LinkedInFacebookEmail
Marketnode, Lion Global Membawa Singapore-Vaul