CEO Microsoft Satya Nadella Mengambil Langkah Kepemimpinan Besar dalam Upaya Mengejar Para Pemimpin AI

Pemimpin Microsoft Satya Nadella sibuk mengubah peran dan tanggung jawab di perusahaan teknologi tersebut tahun ini, mendatangkan talenta baru dan memindahkan orang-orang sebagai upaya perusahaan untuk tetap unggul dalam perlombaan kecerdasan buatan.

Kepala perusahaan berusia 50 tahun ini telah mendatangkan nama-nama besar seperti Jay Parikh, yang memimpin bidang teknik di Meta, dan memberikan pekerjaan yang lebih besar kepada orang-orang yang sudah bekerja di sana, termasuk Judson Althoff yang menangani penjualan bisnis dan Ryan Roslansky yang menjabat sebagai chief executive officer LinkedIn, situs jejaring profesional yang dibeli Microsoft beberapa tahun lalu.

Perubahan ini terjadi saat perusahaan teknologi lain mulai mengejar ketertinggalan dalam AI, dan Nadella ingin Microsoft bergerak lebih cepat dalam membuat sistem AI sendiri, meningkatkan alat untuk programmer, dan membangun program perangkat lunak yang lebih baik, menurut beberapa karyawan Microsoft saat ini dan mantan karyawan.

"Satya berada dalam 'founder mode'," kata Dee Templeton, yang memegang peran teknologi senior di Microsoft. Frasa tersebut berasal dari Paul Graham, seorang investor Silicon Valley terkenal, dan berarti menjalankan perusahaan dengan gaya langsung seperti seseorang yang memulainya dari nol.

Persaingan yang meningkat dan perubahan kemitraan

Sumber yang dekat dengan Nadella mengatakan dia sekarang lebih memperhatikan Amazon dan Google. Kedua perusahaan dulu tertinggal dalam AI, tetapi telah membuat kemajuan besar dalam membangun sistem komputer dan mengembangkan model yang mendukung alat AI.

Microsoft melompat ke depan dalam AI dengan investasi $14 miliar di OpenAI, mendapatkan akses awal ke teknologinya dan prioritas pada kontrak pusat data. Pada Oktober, kemitraan berubah: Microsoft akan kehilangan hak eksklusif atas pusat data OpenAI dan, pada awal 2030-an, tidak akan lagi memiliki akses eksklusif ke riset dan modelnya.

Asisten AI Microsoft bernama Copilot, yang bekerja dengan Microsoft 365, telah melampaui 150 juta pengguna setiap bulan, kata perusahaan kepada investor pada Oktober. Namun angka tersebut masih kurang dibandingkan dengan chatbot Gemini Google, yang memiliki sekitar 650 juta pengguna, dan ChatGPT OpenAI, yang memiliki 800 juta pengguna.

Perusahaan-perusahaan baru seperti Anthropic, Anysphere, dan Replit menarik pelanggan dari alat coding AI Microsoft.

Pertemuan mingguan untuk menghilangkan hambatan

Sebagai respons, Nadella telah mereorganisasi kepemimpinan dan memulai pertemuan mingguan di mana karyawan membahas tantangan kompetitif, memungkinkan dia terhubung dengan staf di luar tim teratasnya dan mengumpulkan ide-ide segar.

"Satya mencoba menunjukkan rasa urgensi," kata seorang pekerja Microsoft. "Tujuannya adalah keluar dari beberapa struktur yang ada dan membuat jalur kepadanya lebih mudah."

Templeton, yang menjalankan pertemuan mingguan ini, mengatakan intinya adalah membuat tim yang berbeda bekerja sama lebih baik sehingga perusahaan senilai $3,5 triliun ini dapat bergerak dengan kecepatan yang lebih cepat dari biasanya, menembus semua lapisan manajemen di antaranya.

Nadella juga menghabiskan lebih banyak waktu berbicara dengan perusahaan startup. Dia bertemu dengan Applied Compute, sebuah perusahaan yang membuat "agen" AI khusus yang dapat melakukan pekerjaan berbeda sendiri, yang didirikan oleh orang-orang yang dulu bekerja di OpenAI. Dia juga berbicara dengan Mercor, sebuah platform perekrutan, untuk lebih memahami apa yang sebenarnya diinginkan perusahaan dari alat AI.

Talenta dari luar memicu kecemburuan internal

Perombakan kepemimpinan telah mendatangkan orang luar, memicu beberapa ketidakpuasan internal. Parikh, mantan pemimpin teknik Meta, sekarang memimpin unit CoreAI Microsoft, mengawasi alat pengembang. Ini menyusul perekrutan Mustafa Suleyman tahun lalu, co-founder Google DeepMind, untuk memimpin Microsoft AI dengan anggaran dan wewenang penggajian sendiri untuk menarik talenta terbaik.

"Satya bertekad mendukung rekrutan baru melawan budaya Microsoft sendiri," kata seorang pekerja Microsoft. "Ada kecemburuan internal. Orang-orang menghasilkan lebih banyak uang di unitnya, tetapi itu adalah risiko yang layak diambil."

Microsoft mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa semua pemimpin senior memiliki kemampuan yang sama untuk merekrut orang dan menjalankan tim mereka dengan cara apa pun yang paling cocok untuk bisnis dan pekerja mereka.

Soma Somasegar, yang bekerja di Madrona, sebuah perusahaan modal ventura, mengatakan perubahan Nadella pada kepemimpinan puncak akan membantu mengurangi "birokrasi" saat Microsoft membangun rencana AI sendiri terpisah dari investasi OpenAI-nya. "Dia ingin terus bereksperimen dan melihat apa yang akan memberikan hasil," kata Somasegar.

Bergabunglah dengan komunitas trading kripto premium gratis selama 30 hari - biasanya $100/bulan.