Bitcoin Mendekati Death Cross, Bottom Mungkin Menyusul

• Setelah penurunan harga hampir 25%, death cross akan segera terbentuk pada grafik Bitcoin.
• Sejarah menunjukkan bahwa ini mungkin merupakan bottom, yang menandakan bahwa rebound sudah dekat.
• Para trader sedang menganalisis tren historis untuk mengkonfirmasi apakah rebound sudah dekat. 

Bitcoin (BTC) akan segera membentuk salah satu indikator teknis paling penting yang ditakuti para trader. Dalam waktu dekat ini, indikator ini menandakan bottom. Harga BTC telah turun sekitar 25% dari rekor tertinggi sepanjang masa pada Oktober dan sekarang berada sedikit di bawah $94.000.

Death Cross Terbaru Menandakan Bottom

Data Glassnode menunjukkan bahwa rata-rata pergerakan 50 hari hampir bersilangan di bawah rata-rata pergerakan 200 hari. Ini membentuk apa yang dikenal sebagai "death cross."

Secara tradisional, sinyal ini dipandang sebagai pergeseran momentum yang bearish. Ini menunjukkan bahwa kelemahan harga jangka pendek telah mengalahkan tren jangka panjang. Namun dalam siklus Bitcoin saat ini, setiap death cross telah selaras dengan bottom lokal yang penting.

Setiap kali selama tiga persilangan terakhir, Bitcoin menemukan dukungan sebelum persilangan selesai. Pada September 2023, Bitcoin turun di bawah $25.000, tetapi pulih. Bitcoin juga mencapai bottom sedikit di bawah $49.000 pada Agustus 2024 setelah pembubaran carry trade yen.

Ketidakpastian mengenai tarif Presiden Trump menurunkannya hingga kurang dari $75.000 pada April 2025. Pada semua waktu tersebut, pembeli turun tangan, dan harga kembali naik setelah beberapa minggu.

Sumber: Glassnode

Baca Juga | Bitcoin Di Bawah $100.000 Membuat Pasar Masuk ke Ketakutan Ekstrem

Investor Memperhatikan Potensi Rebound

Koreksi 41 hari Bitcoin saat ini adalah penurunan keempat sejak siklus dimulai pada 2023. Penurunan ini tajam, tetapi tidak separah penurunan April. Penurunan tersebut berlangsung selama 79 hari dan menyebabkan penurunan 30% dari level puncak.

Pola harga saat ini menunjukkan bahwa meskipun penurunan lebih lanjut mungkin terjadi, pembalikan bisa dekat jika tren masa lalu berlanjut. Ada juga perbandingan dengan apa yang terjadi pada 2019.

Setelah pemerintah Amerika Serikat dibuka kembali pada Januari 2019, Bitcoin turun lebih dari 9% dalam lima hari. Butuh sekitar dua minggu agar harga stabil dan mulai pulih.

Saat ini, penurunan serupa telah terjadi setelah pemerintah dibuka kembali pada 12 November. Bitcoin telah kehilangan hingga 10% setelahnya.

Sementara death cross mungkin menakuti beberapa investor, yang lain melihatnya sebagai peluang membeli. Death cross mungkin menunjukkan situasi oversold, terutama ketika pola ini terbentuk setelah koreksi jangka panjang.

Perpaduan tekanan makro dan posisi teknis saat ini telah membuat sentimen jangka pendek masuk ke wilayah "ketakutan ekstrem", menurut pelacak pasar.

Baca Juga | Bitcoin Konsolidasi Mendekati $100K Di Tengah Kelelahan Penjual dan Arus Institusional yang Lemah