Para uskup baru AS yang ditunjuk Paus Leo adalah pengkritik tindakan keras Trump terhadap migran

KOTA VATIKAN – Sebagian besar penunjukan Paus Leo untuk uskup Katolik di Amerika Serikat telah menyerukan perlakuan yang lebih baik terhadap imigran di negara tersebut, dalam tren yang mungkin membentuk bagaimana Gereja nasional merespons kebijakan anti-imigrasi yang memecah belah dari pemerintahan Trump.

Setidaknya 10 dari 13 pilihan yang dibuat hingga saat ini oleh Leo, termasuk Uskup Agung New York yang baru, diumumkan pada Kamis, 19 Desember, untuk menggantikan Kardinal konservatif terkemuka Timothy Dolan, telah berbicara secara publik tentang masalah ini.

Dalam berbagai pernyataan, beberapa menyebut kebijakan Trump kejam; yang lain mendesak pemerintahan untuk menggunakan proses hukum yang semestinya sebelum mendeportasi imigran.

Salah satu penasihat AS terdekat Leo mengatakan kepada Reuters bahwa penunjukan Paus menunjukkan bahwa perlakuan terhadap imigran sekarang menjadi bagian yang kokoh dari posisi Gereja bahwa kehidupan adalah suci dari pembuahan hingga kematian, salah satu ajaran terkuat dari denominasi beranggotakan 1,4 miliar orang.

"Ini menandakan pematangan pemahaman kita tentang apa artinya menjadi pro-kehidupan," kata Kardinal Chicago Blase Cupich, yang merupakan bagian dari kantor Vatikan yang memberi nasihat kepada Leo tentang imam Katolik mana yang akan ditunjuk sebagai uskup.

Makna yang lebih luas dari ajaran 'pro-kehidupan'

Agenda pro-kehidupan para uskup AS berfokus selama beberapa dekade untuk mengakhiri aborsi legal di negara tersebut, dengan konferensi nasional mereka mendukung pawai tahunan di Washington, DC, dan melobi untuk mengakhiri keputusan Mahkamah Agung Roe v. Wade tahun 1973 yang sekarang telah dibatalkan.

Leo tampak memperluas payung pro-kehidupan pada September, ketika ia mempertanyakan apakah kebijakan Presiden AS Donald Trump sejalan dengan ajaran Gereja, menarik reaksi keras dari beberapa Katolik konservatif terkemuka.

"Seseorang yang mengatakan saya menentang aborsi tetapi saya setuju dengan perlakuan tidak manusiawi terhadap imigran di Amerika Serikat, saya tidak tahu apakah itu pro-kehidupan," kata Paus tersebut menanggapi pertanyaan wartawan di luar kediamannya di Castel Gandolfo di Italia.

Dalam tujuh bulan pertamanya sebagai paus, Leo telah menunjuk uskup Katolik baru di kota-kota di seluruh AS, dari San Diego hingga Austin hingga Pittsburgh.

Uskup Ronald Hicks, 58 tahun, yang ditunjuk Leo pada Kamis untuk menggantikan Dolan di New York dalam perombakan kepemimpinan, memberikan pernyataan pertamanya dalam bahasa Spanyol pada hari itu di konferensi pers tentang penunjukannya, sebelum beralih ke bahasa Inggris.

Hicks, yang akan memimpin 2,8 juta umat Katolik di New York, adalah mantan misionaris di El Salvador. Dia mengulangi dukungan sebelumnya terhadap pernyataan November oleh konferensi uskup AS, yang mengecam tindakan keras imigrasi Trump.

'Warisan paling bertahan lama' dari para paus

Karena uskup Katolik biasanya hanya pensiun karena alasan kesehatan atau usia, dan dapat bertugas hingga usia 80 tahun, banyak uskup baru yang ditunjuk oleh Leo dapat diharapkan untuk tetap dalam peran mereka selama beberapa dekade.

"Tentu saja warisan paling bertahan lama dari setiap paus adalah penunjukan episkopal yang ia buat," kata Natalia Imperatori-Lee, ahli Gereja AS dan profesor di Universitas Fordham. "Setiap penunjukan itu penting, dan setiap satu berarti sesuatu."

Trump, yang pernah menyebut mendiang Paus Fransiskus "tidak sopan" karena mengkritik kebijakan imigrasi Presiden, belum menanggapi secara langsung kritik Leo.

Tindakan keras pemerintahan telah mencakup pengerahan pasukan Garda Nasional di kota-kota di seluruh negara dan penggerebekan oleh pejabat Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) di tempat kerja, bisnis, dan di jalan-jalan kota.

Wakil Presiden AS JD Vance, seorang konversi Katolik, mengatakan kepada media sayap kanan Breitbart pada November bahwa dia menyadari komentar Leo dan mengatakan kebijakan pemerintahan bersifat kemanusiaan.

"Setiap negara memiliki hak untuk mengontrol perbatasannya," kata Vance.

Uskup menghadiri protes, menemani imigran ke pengadilan

Empat dari pilihan Leo sebagai uskup AS adalah imigran sendiri. Yang kelima lahir di Texas tetapi menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di Meksiko.

Uskup San Diego Michael Pham, mantan pengungsi Vietnam yang ditunjuk oleh Leo pada Mei, telah menemani pencari suaka ke pengadilan, dalam upaya untuk mencegah agen ICE menangkap mereka saat mereka pergi ke sidang mereka.

Uskup Ramon Bejarano, yang tumbuh di Chihuahua, Meksiko, dan akan segera memimpin Gereja di Monterey, California, mengambil bagian dalam protes Februari dengan ribuan orang di pusat kota San Diego menentang tindakan keras imigrasi.

Uskup Pittsburgh Mark Eckman, ditunjuk oleh Leo pada Juni, menyebut kebijakan imigrasi "kejam dan tidak manusiawi" dalam surat terbuka November.

Imperatori-Lee mengatakan Paus "mempraktikkan apa yang Injil mengundang kita semua untuk lakukan, dengan menunjuk pria yang telah... dengan kuat membela imigran dan membela martabat manusia." – Rappler.com