Kepala hukum Ripple memperingatkan adanya hambatan tersembunyi yang mengancam terobosan berikutnya kripto, namun mengungkapkan pemicu tepat yang dapat melepaskan gelombang adopsi global yang tak terbendung.
Kepala pejabat hukum Ripple dan presiden National Cryptocurrency Association (NCA), Stuart Alderoty, berbagi dalam sebuah artikel opini yang diterbitkan di Fast Company pada 7 Agustus bahwa hambatan paling signifikan untuk fase pertumbuhan cryptocurrency berikutnya bukanlah volatilitas pasar atau kasus penipuan profil tinggi, melainkan kurangnya pemahaman publik.
Berdasarkan hasil dari Crypto Confidence Pulse 2025 NCA, yang dilakukan oleh Harris Poll, Alderoty menunjukkan kebingungan yang meluas di antara orang Amerika yang tidak memiliki aset digital. Hampir 90% dari responden ini mengatakan mereka tidak merasa berpengetahuan tentang membeli, memperdagangkan, atau menggunakan kripto, dan 49% menyebutkan ini sebagai alasan utama mereka untuk tidak masuk ke pasar. Dia juga mencatat:
Penelitian tersebut membagi non-pemegang menjadi lima profil: Penasaran, Pengamat Tren, Skeptis, Tradisionalis, dan Berhati-hati—masing-masing dengan motivasi dan kekhawatiran yang berbeda. Individu yang Penasaran sudah mendiskusikan kripto dan 42% kemungkinan akan membeli tahun ini; Pengamat Tren menginginkan contoh nyata penggunaannya; Skeptis menuntut jaminan keamanan dan pengawasan; Tradisionalis lebih memilih bank dan kartu kredit; dan yang Berhati-hati merasa terlambat mengikuti tren tetapi tetap terbuka untuk belajar dari sumber terpercaya.
Alderoty menekankan bahwa pendidikan harus disesuaikan dengan audiens ini, baik melalui panduan praktis pengaturan dompet, contoh adopsi pedagang di dunia nyata, atau jaminan yang didorong kebijakan. Kekhawatiran keamanan tetap ada, dengan 43% khawatir tentang keamanan dan 36% tidak mempercayai platform.
Kepala hukum Ripple menegaskan bahwa menyelesaikan masalah ini membutuhkan lebih dari sekadar teknologi:
Dia berpendapat bahwa kerangka peraturan yang terkoordinasi, dikembangkan bersama industri, dapat memberikan kejelasan tanpa menghambat inovasi. Para pendukung mengatakan menjembatani kesenjangan pengetahuan dengan pendidikan yang transparan dan spesifik untuk audiens dapat mengubah keraguan menjadi adopsi yang lebih luas, menjadikan kripto sebagai alat keuangan yang lebih inklusif.


