Visa mengungkapkan data survei baru yang menyoroti dampak kecerdasan buatan (AI) dan mata uang kripto yang semakin besar terhadap pengeluaran konsumen, menandai pergeseran generasi dalam perilaku belanja musim liburan ini.
Menurut survei tersebut, hampir setengah dari pembeli A.S. kini menggunakan alat AI untuk meningkatkan pengalaman belanja liburan mereka, dengan konsumen yang lebih muda, terutama Gen Z, memimpin dalam mengadopsi metode pembayaran digital-first.
AI dan Kripto Menjadi Arus Utama
Musim liburan ini, inovasi teknologi menjadi bagian integral dari pengalaman berbelanja. Survei menemukan bahwa 47% pembeli A.S. telah menggunakan AI untuk setidaknya satu tugas belanja, dengan mencari ide hadiah muncul sebagai penggunaan paling populer. Selain itu, lebih dari seperempat pembeli (28%) terbuka untuk menerima mata uang kripto sebagai hadiah, tren yang melonjak hingga 45% di kalangan Gen Z. Seiring peran stablecoin yang berkembang, sekitar satu dari 10 pembeli percaya stablecoin akan mendominasi pada tahun 2030, dengan 28% mengharapkan penggunaannya meningkat pada tahun 2035.
Bruce Cundiff, Wakil Presiden Consumer Insights di Visa, berkomentar, "Data ini menceritakan kisah menarik tentang pergeseran pengeluaran yang kita saksikan: pembeli mengadopsi AI dan alat digital dengan kecepatan luar biasa, dengan Gen Z dan milenial muda memimpin perubahan fundamental dalam perdagangan."
Gen Z Mendorong Kebiasaan Belanja Digital-First
Gen Z terus mengungguli generasi yang lebih tua dalam mengadopsi metode belanja generasi berikutnya. Survei mengungkapkan bahwa 71% pembeli Gen Z menggunakan autentikasi biometrik, 60% membeli hadiah dari luar negeri, dan 44% melakukan pembelian melalui mata uang kripto. Selain itu, 55% konsumen Gen Z berbelanja di platform sosial, menyoroti preferensi mereka untuk pengalaman digital-first yang lebih mulus. Menariknya, sementara dompet digital lebih disukai oleh satu dari lima pembeli, Gen Z memperkecil kesenjangan, dengan 36% lebih menyukai dompet digital daripada kartu fisik (34%).
Secara global, 41% pembeli Gen Z berencana untuk bepergian lebih banyak musim liburan ini dibandingkan tahun lalu, mencerminkan keinginan mereka untuk mengadopsi pengalaman belanja yang lebih terhubung dan mobile.
Teknologi Lebih Pintar, Pembeli Lebih Pintar
Saat AI dan teknologi lainnya menjadi semakin penting dalam perjalanan belanja liburan, konsumen juga memprioritaskan transparansi, keamanan, dan koneksi manusia. Sementara alat belanja berbasis AI semakin populer, 61% pembeli masih lebih memilih interaksi manusia untuk layanan pelanggan, dan 60% menginginkan transparansi lebih besar mengenai bagaimana data pribadi mereka digunakan oleh alat AI.
Keamanan tetap menjadi perhatian utama, dengan 66% konsumen mengungkapkan kekhawatiran bahwa teman atau keluarga bisa menjadi korban penipuan online musim ini, dan 39% melaporkan telah mengalaminya dalam setahun terakhir. Ini menekankan kebutuhan akan kepercayaan dan keamanan yang lebih besar saat belanja digital terus berkembang.
Belanja Liburan Awal dan Pertumbuhan Pengeluaran
Selain pergeseran preferensi teknologi, survei Visa mengungkapkan bahwa banyak konsumen memulai belanja liburan mereka lebih awal. Lebih dari seperempat pembeli memulai pembelian liburan mereka sebelum November, dan Visa memperkirakan pertumbuhan 4,6% year-over-year dalam total pengeluaran liburan A.S., mencerminkan antusiasme berkelanjutan orang Amerika untuk merayakan musim ini meskipun ada ketidakpastian ekonomi.
Wawasan Visa menekankan momen penting bagi industri ritel dan pembayaran, karena AI, mata uang kripto, dan kebiasaan digital-first generasi muda membentuk kembali masa depan perdagangan.


