SpaceX mengisyaratkan IPO dengan valuasi $1,5 triliun dalam upaya menjadi perusahaan terbesar kesembilan di dunia

Elon Musk sudah tahu bagaimana rasanya memiliki pasukan trader ritel di belakangnya. Lebih dari satu juta investor kecil memegang saham Tesla, memberikannya perlindungan yang tidak dimiliki oleh CEO lain di S&P 500.

Kerumunan tersebut memungkinkannya mengabaikan tekanan dari dana besar karena mereka selalu hadir dengan tangan berlian.

Sekarang dia bersiap untuk menguji apakah energi yang sama dapat mendukung SpaceX, sebuah perusahaan yang bertujuan untuk debut publik dengan valuasi $1,5 triliun, menurut orang-orang yang familiar dengan perencanaannya.

Mereka mengatakan valuasi tersebut akan menempatkan SpaceX tepat di atas Tesla, menjadikannya perusahaan terbesar kesembilan di dunia pada hari pertama.

Para penasihatnya mengatakan perusahaan menargetkan pertengahan hingga akhir 2026 untuk IPO. Salah satu dari mereka mengatakan waktunya bisa bergeser ke 2027, tergantung pada kondisi pasar. Laporan media pada hari Jumat menyebutkan SpaceX juga telah mengeksplorasi debut secepat akhir tahun depan.

Di balik layar, Elon dan dewan direksi telah memajukan rencana untuk penawaran tersebut, termasuk perekrutan baru dan bagaimana perusahaan akan memanfaatkan modal segar. Salah satu dari mereka mengatakan langkah-langkah ini telah dikunci saat SpaceX menyelesaikan penjualan insider terbarunya.

Trader ritel membentuk pasar

SpaceX bertujuan untuk mengumpulkan lebih dari $30 miliar, yang akan melampaui IPO Saudi Aramco senilai $29 miliar dari 2019. Jika itu terjadi, ini akan menjadi pencatatan terbesar dalam sejarah.

Beberapa orang mengatakan jalur SpaceX yang lebih cepat ke pasar publik terkait dengan kekuatan bisnis Starlink-nya. Starlink tumbuh dengan cepat dan mencakup layanan langsung-ke-ponsel yang akan datang. SpaceX juga masih mendorong Starship, roket yang dibangun untuk bulan dan Mars.

Elon juga menjalankan xAI, yang sekarang berada di bawah atap yang sama dengan platform X-nya. Dua orang mengatakan SpaceX berharap menggunakan sebagian hasil IPO untuk membangun pusat data berbasis ruang angkasa dan membeli chip yang diperlukan untuk menjalankannya.

Gelombang investor ritel ke pasar AS menjadi latar belakangnya. Trader ritel sekarang menyumbang lebih dari 20% volume harian, dan angka itu bahkan lebih tinggi untuk saham dengan harga di bawah $5.

Pertumbuhan mereka terlihat pada kenaikan platform seperti HOOD, IBKR, dan SCHW, dan pada perluasan jam perdagangan dan alat investor. Volume ritel telah berlipat ganda sejak 2010, dan trader ini sekarang memindahkan lebih banyak saham daripada reksa dana dan dana lindung nilai tradisional secara gabungan.

Lonjakan pada 2020 dari lockdown dan lonjakan pada 2021 dari GameStop sangat tajam, tetapi analis mengatakan tren saat ini terlihat lebih stabil. Jefferies menunjukkan ini dalam grafik yang menurut seorang analis disebut "sumbu ganda paling tidak berguna yang pernah ada," tetapi datanya tetap menunjukkan hal yang sama.

Investor menimbang valuasi raksasa

Permintaan untuk pencatatan SpaceX membawa pertanyaan besar. Investor harus memutuskan apakah mereka menginginkan perusahaan dengan pendiri yang kontroversial, tanpa keuntungan tradisional, dan valuasi pasar swasta yang mengerdilkan setiap IPO sebelumnya. Jawaban singkat dari bankir sederhana: ya.

Paul Abrahimzadeh dari 1789 Capital mengatakan, "Kapitalisasi pasar median perusahaan S&P 500 mendekati $40 miliar; ini adalah stratosfer yang benar-benar berbeda. Perusahaan seperti SpaceX jelas akan melayani berbagai investor institusional — serta ritel — dan merupakan nama yang wajib dimiliki."

IPO telah melambat sejak rekor $492 miliar yang dikumpulkan pada 2021, sementara perusahaan seperti SpaceX, Stripe, dan ByteDance mencapai valuasi sangat tinggi secara pribadi. Mereka melakukan semua itu tanpa tekanan pendapatan kuartalan. Investor yang tidak bisa masuk ke kesepakatan pribadi ini semakin lantang, sementara bankir mengeluh kehilangan biaya IPO yang besar.

Jika SpaceX terdaftar di mana pun mendekati angka $800 miliar dari putaran swasta terbarunya, atau valuasi $1,5 triliun yang sekarang sedang dibahas, ini menandakan bahwa tetap menjadi perusahaan swasta hanya bisa sampai batas tertentu.

SpaceX sudah menjalankan jaringan satelit terbesar di dunia. Konstelasinya memancarkan internet ke lebih dari 8 juta pengguna, menurut situs web perusahaan. Perusahaan ini juga membeli spektrum radio EchoStar untuk meluncurkan bisnis langsung-ke-ponselnya.

Tetapi go public akan memaksa Elon dan perusahaan untuk berurusan dengan pemegang saham yang mungkin fokus pada pendapatan jangka pendek alih-alih proyek jangka panjang yang mahal seperti Starship.

Satu IPO yang mengumpulkan lebih dari $50 miliar akan mengalahkan volume pencatatan AS tahunan selama delapan dari tiga belas tahun terakhir, tidak termasuk SPAC dan dana tertutup.

Stowe, seorang analis, mengatakan bahwa melewatkan IPO $500 juta tidak terlalu penting. Tetapi, "Jika Anda memilih untuk tidak berpartisipasi dalam IPO $30 atau $50 miliar yang berjalan sangat baik, itu menciptakan beberapa tantangan signifikan."

Penantian panjang bagi perusahaan seperti SpaceX untuk go public berarti daftar pemegang saham mereka jauh lebih besar dan lebih beragam daripada kandidat IPO tipikal.

Stewart mengatakan ini membuka pintu untuk diskusi tentang pencatatan langsung. Yang terbesar sejauh ini adalah Coinbase pada 2021, diikuti oleh debut besar dari Palantir dan Roblox selama boom Covid.

Investor pasar swasta juga menginginkan likuiditas. Survei McKinsey & Co. dari Januari menunjukkan bahwa pengembalian sekarang menjadi metrik terpenting bagi mitra terbatas, meningkat tajam dari tiga tahun sebelumnya. Bagi banyak dari mereka, pencatatan SpaceX tidak bisa datang cukup cepat.

Daftar ke Bybit dan mulai trading dengan hadiah selamat datang senilai $30.050