Bhutan Meluncurkan Token Digital Berbasis Emas TER Di Blockchain Solana

Bhutan terus mendorong strategi blockchain nasionalnya dengan peluncuran TER, token kedaulatan berbasis emas yang dibangun di blockchain Solana.

Token tersebut diterbitkan oleh Wilayah Administratif Khusus Gelephu Mindfulness City (GMC) dan dirancang untuk menghubungkan penyimpanan nilai tradisional dengan keuangan berbasis blockchain, menurut sebuah pengumuman.

Token ini akan diterbitkan dan disimpan melalui DK Bank, bank digital pertama Bhutan yang diatur oleh Royal Monetary Authority. Selama fase pertama peluncuran token, pengguna akan dapat membeli TER langsung melalui DK Bank. 

"Dengan menerbitkan token digital berbasis emas dengan branding kedaulatan, kami menunjukkan bagaimana kota yang ramah kripto dapat menyambut inovasi yang bertanggung jawab sambil tetap berakar pada nilai-nilai Bhutan yaitu transparansi, keberlanjutan, dan pengelolaan jangka panjang," kata Jigdrel Singay, direktur dewan GMC.

Platform layanan keuangan aset digital Matrixdock, yang menerima Lisensi Layanan Keuangan dari Otoritas Gelephu Mindfulness City pada September, akan menyediakan infrastruktur tokenisasi untuk proyek tersebut.

Penggunaan token ini diperkirakan akan terbatas karena "token ini untuk kasus penggunaan spesifik di GMC," menurut pendiri dan direktur pelaksana Finstep Asia, Musheer Ahmed. Namun demikian, Ahmed tetap percaya bahwa peluncuran token tersebut menandakan "visi Bhutan untuk menyelaraskan dengan ekosistem stablecoin." 

Bhutan Terus Membangun Strategi Blockchain Nasionalnya

Peluncuran token TER membangun strategi blockchain nasional Bhutan. Hal ini dimulai pada tahun 2019 ketika negara tersebut meluncurkan operasi penambangan Bitcoin sendiri menggunakan sumber daya hidroelektrik yang melimpah. 

Data dari Bitcoin Treasuries menunjukkan bahwa Bhutan telah memperoleh 5.984 BTC yang bernilai lebih dari $541 juta pada harga saat ini.

Pada tahun 2025, Bhutan telah meningkatkan upayanya. Pada Mei, pemerintah meluncurkan sistem pembayaran kripto tingkat nasional yang memungkinkan wisatawan membayar layanan seperti visa, perjalanan, serta melakukan pembelian lokal menggunakan berbagai aset digital. 

Sistem pembayaran kripto tersebut telah mendapatkan daya tarik yang substansial, dengan lebih dari 1.000 vendor kini berpartisipasi dalam jaringan. 

Pada Oktober, Bhutan juga mulai memigrasikan sistem identitas digital nasionalnya ke blockchain Ethereum. Ini adalah yang pertama di dunia untuk ID digital yang berdaulat sendiri.

Bhutan telah memperdalam integrasi blockchain-nya dengan inisiatif staking Ethereum juga tahun ini. 

Aset Digital Dirancang Untuk Mempertahankan Lonjakan Nilai

Peluncuran token TER terjadi di tengah lonjakan global aset digital yang dirancang untuk mempertahankan nilai yang stabil dan dapat diprediksi. Meskipun TER didukung oleh emas daripada mata uang fiat, ini dapat dilihat sebagai bagian dari tren yang lebih luas menuju penyimpanan nilai yang ditokenisasi dan stablecoin.

Momentum untuk sektor ini mendapat dorongan pada Juli ketika Presiden AS Donald Trump menandatangani GENIUS Act menjadi undang-undang, memberikan kejelasan regulasi untuk stablecoin, mendorong institusi besar di AS untuk memasuki pasar.

Akibatnya, total kapitalisasi pasar stablecoin melampaui $300 miliar tahun ini, menurut DefiLlama, dengan USDT dari Tether dan USDC dari Circle terus mendominasi.

Kapitalisasi pasar Stablecoin (Sumber: DefiLlama)

Token digital berbasis emas juga telah mendapatkan daya tarik, didorong sebagian oleh kenaikan harga komoditas. Pasar emas yang ditokenisasi kini bernilai lebih dari $4,1 miliar, menurut CoinGecko, dengan Tether Gold mewakili pangsa terbesar.