Pernyataan IFCN tentang pembatasan visa AS yang menargetkan fact-checker

Ini adalah pernyataan dari International Fact-Checking Network di Poynter.

International Fact-Checking Network sangat prihatin dengan laporan bahwa Departemen Luar Negeri AS telah menginstruksikan petugas konsuler untuk menolak visa bagi individu yang telah bekerja di bidang pemeriksaan fakta, moderasi konten, dan kepercayaan dan keamanan.

Pemeriksaan fakta adalah jurnalisme. Ini adalah pekerjaan langsung membandingkan klaim publik dengan bukti terbaik yang tersedia dan mempublikasikan hasilnya agar semua orang dapat melihatnya. Pekerjaan ini memperkuat debat publik — bukan menyensornya. Hal ini dilindungi di Amerika Serikat oleh Amandemen Pertama, dan AS telah lama mendukung kebebasan pers serupa secara internasional. Mencampuradukkan pekerjaan ini dengan sensor berarti salah memahami apa yang dilakukan pemeriksa fakta, atau sengaja salah merepresentasikannya.

Jaringan global IFCN mencakup lebih dari 170 organisasi di lebih dari 80 negara, semuanya berkomitmen pada nonpartisan, transparansi sumber, dan koreksi ketika terjadi kesalahan. Ini adalah standar yang sama yang telah mendefinisikan jurnalisme berkualitas tinggi selama beberapa generasi. Penandatangan kami tidak menghapus konten dari internet. Mereka menambahkan informasi ke catatan publik.

Kami juga khawatir dengan implikasi yang lebih luas bagi profesional kepercayaan dan keamanan yang pekerjaannya melindungi anak-anak dari eksploitasi, mencegah penipuan dan scam, serta memerangi pelecehan terkoordinasi. Fungsi-fungsi ini membuat internet lebih aman bagi semua orang, termasuk warga Amerika. Moderasi konten oleh perusahaan teknologi dan pemeriksaan fakta jurnalistik keduanya merupakan pelaksanaan kebebasan berekspresi.

Pers bebas dan publik yang terinformasi adalah fondasi demokrasi. Kebijakan yang memperlakukan upaya mencari keakuratan sebagai aktivitas yang mendiskualifikasi mengirimkan pesan yang mengerikan kepada jurnalis dan orang lain di seluruh dunia. – Rappler.com